Ceknricek.com -- Pandemi COVID-19 dalam penelitian Badan Kesehatan Dunia (WHO) membuat orang dewasa dan anak-anak malas bergerak alias mager.
Padahal, pada masa pandemi seharusnya orang dewasa minimal selama 150 menit per minggu harus melakukan aktivitas fisik untuk kesejahteraan dan kesehatan mental.
Selain itu, WHO juga menyarankan anak-anak dan remaja rata-rata satu jam sehari untuk latihan fisik dan membatasi waktu bermain gawai atau alat elektronik lainnya.
Seperti yang diberitakan Reuters yang dipantau di Jakarta, Kamis, (26/11/20), WHO mengkampanyekan “Every Move Counts” untuk mendorong semua orang dari segala usia agar semakin meningkatkan aktivitas fisik untuk menangkal penyakit sekaligus mempanjang masa hidupnya.
Direktur WHO untuk Promosi Kesehatan Ruediger Krech menyatakan aktivitas fisik yang rutin sangat membantu kesehatan mental dan mencegah sejumlah penyakit.
“Meningkatkan aktivitas fisik tidak hanya membantu mencegah dan mengelola penyakit jantung, diabetes dan kanker tetapi juga mengurangi gejala depresi dan kecemasan, mengurangi penurunan kognitif termasuk Alzheimer dan meningkatkan daya ingat,” paparnya.
Klik video untuk tahu lebih banyak - SOSIALISASI 3M DARI EKO PATRIO
Dalam laporan WHO tersebut terungkap bahwa satu dari empat orang dewasa dan empat dari lima remaja secara mengejutkan tidak melakukan aktivitas fisik yang cukup seperti berjalan kaki, bersepeda, berkebun dan bersih-bersih.
Kepala Unit Aktivitas Fisik WHO Fiona Bull mengungkapkan pihaknya membuat pedoman “Every Move Counts” supaya bisa membantu warga melakukan aktivitas fisik.
“Pedoman ini menetapkan apa yang dialami banyak orang selama pandemi COVID-19 dan pembatasan yang diterapkan di seluruh dunia. Berusaha aktif setiap hari tidak hanya baik bagi tubuh tetapi juga kesehatan mental kita,” ungkapnya.
Ia melanjutkan bahwa setiap orang harus bergerak membantu sesamanya dalam melakukan aktivitas fisik.
“Telepon teman dan lakukan kelas online bersama, bantu anggota keluarga anda, lakukan sebagai keluarga dan kalau pun anda bisa, keluarlah,” tambahnya.
Dalam satu dekade terakhir lanjut Fiona banyak sekali orang menghabiskan waktunya dengan duduk dan sedikit bergerak.
“Batasi waktu duduk, dan mulai lakukan lebih banyak aktivitas untuk mengimbangi waktu duduk, terutama bagi mereka hobi duduk santai termasuk orang-orang yang basis kerjanya di kantor. Dan untuk anak-anak, kami sarankan sebaiknya batasi waktu duduk dan kurangi aktivitas depan layar gawai atau alat elektronik lainnya,” ujarnya.
Aktivitas fisik membawa manfaat bagi orang dewasa di atas usia 65 tahun karena menambah penguatan otot dan keseimbangan.
Baca juga: Tips Terapkan 3M Kepada Anak Agar Terhindar dari Penularan COVID-19
Baca juga: Pandemi COVID-19 dan Beban Berat Perlindungan Anak