WNI Kembali Disandera Abu Sayyaf, Menko Polhukam Koordinasi dengan Menlu | Cek&Ricek wardah-colorink-your-day
Sumber: Istimewa

WNI Kembali Disandera Abu Sayyaf, Menko Polhukam Koordinasi dengan Menlu

Ceknricek.com -- Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, akan berkoordinasi dengan Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, terkait lima warga negara Indonesia (WNI) yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf.

"Kita akan mendiskusikan dengan Ibu Menlu ya," kata Mahfud di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, seperti dilansir Antara, Senin (20/1).

Mahfud menyayangkan dengan adanya nelayan Indonesia  yang kembali disandera oleh komplotan Abu Sayyaf di perairan Tambisan, Sabah, Malaysia. Pasalnya, sebelumnya pemerintah telah membebaskan tiga orang nelayan yang juga disandera oleh komplotan yang sama. 

"Memang kita berhasil membebaskan tiga orang, tetapi tiba-tiba lima orang (WNI) diambil lagi. Kan ini masalah keamanan di laut dan lautnya kan bukan laut Indonesia," jelas Mahfud. 

Ia pun menyarankan kepada Malaysia agar tidak berlayar di wilayah yang rawan terhadap perompak.

"Itu salah satu pemikiran. Banyaklah pemikirannya. Itu kan aneh juga baru bebas tiga, diambil lima lagi," ujar Mahfud.

Sebelumnya dilaporkan, penculikan warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di Negeri Sabah Malaysia di perairan Tambisan, Tungku Lahad Datu, N Sabah, Malaysia, kembali terjadi. 

Dari delapan kru kapal semuanya WNI, lima orang diculik dan tiga lainnya dibebaskan bersama kapalnya. 

Informasi yang diperoleh melalui siaran tertulis aparat kepolisian Tambisan, Sabtu (18/1), menyebutkan lokasi penculikan tidak jauh dari kasus yang menimpa Muhammad Farhan (27) Cs pada 23 September 2020, tepatnya di perairan Tambisan Tungku Lahad Datu. 

Baca Juga: Muhammad Farhan, WNI yang Disandera Kelompok Abu Sayyaf Berhasil Dibebaskan

Kali ini kejadiannya berlangsung pada Kamis (16/1) sekitar pukul 20.00 waktu setempat saat kedelapan WNI ini menangkap ikan menggunakan kapal kayu dengan izin terdaftar Nomor SSK 00543/F. 

Musibah terhadap kedelapan WNI yang menggunakan kapal yang terdaftar atas nama majikan di Sandakan ini diterima laporannya oleh aparat kepolisian maritim Lahad Datu, Jumat (17/1), sekitar pukul 13.17 waktu setempat. 

Setelah mendapatkan laporan, aparat kepolisian negara itu bergerak melakukan pencarian akhirnya melihat kapal bergerak dari arah Filipina memasuki perairan Malaysia. 

Keberadaan kapal yang digunakan WNI tersebut terpantau radar Pos ATM Tambisan pada Jumat sekitar pukul 21.10 waktu setempat. 

Aparat kepolisian maritim Lahad Datu menahan kapal tersebut sambil melakukan penggeledahan dan ditemukan tiga kru semuanya WNI. 

Ketiga WNI yang ditemukan bersama kapalnya adalah Abdul Latif (37), Daeng Akbal (20) dan Pian bin Janiru (36).  Sedangkan lima rekannya yakni Arsyad bin Dahlan (42) selaku juragan, Arizal Kastamiran (29), La Baa (32), Riswanto bin Hayono (27) dan Edi bin Lawalopo (53) dipastikan disandera.

BACA JUGA: Cek LINGKUNGAN HIDUP, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.


Editor: Farid R Iskandar


Berita Terkait