11 Mitos yang Dianggap Dapat Mencegah Virus COVID-19 | Cek&Ricek wardah-colorink-your-day
Sumber: Istimewa

11 Mitos yang Dianggap Dapat Mencegah Virus COVID-19

Ceknricek.com -- Penyebaran virus korona atau COVID-19 yang bermula dari Wuhan, China hingga kini belum ada vaksin pencegahnya. Namun seputar pencegahan virus tersebut mengalir dengan deras di segala penjuru media sosial.

Pencegahan virus yang kali pertama muncul di pasar hewan di China pada Desember 2019 itu mulai dari dari membasuh hidung secara rutin hingga penggunaan bawang putih.

Hingga Minggu (16/2) terdapat 27 negara yang mengonfirmasi positif terjangkit virus korona. Provinsi Hubei melaporkan kasus baru sebesar 1.843 kasus di mana sebanyak 1.548 kasus terjadi di Kota Wuhan. 

Melansir SCMP, jumlah kasus akibat penyebaran virus korona secara global telah mencapai 69.031 kasus dengan angka kematian 1.666. Sementara yang berhasil sembuh ada 8.142 orang.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merilis catatan yang membantah beberapa mitos tentang virus korona. Berikut adalah uraiannya dilansir Indian Express, Minggu (16/2) sebagaimana diwartakan Antara.

1. Pengering tangan tidak dapat membunuh virus corona baru.

Sebelumnya sempat dilaporkan bahwa udara panas dari pengering tangan selama 30 detik dapat menghapus virus dari tangan Anda.

Faktanya hal tersebut tidaklah benar. Untuk menghilangkan virus seseorang harus mencuci tangannya dengan sabun dan air atau pembersih tangan yang mengandung alkohol. Lalu tangan dikeringkan dengan tisu atau pengering hangat. 

Baca juga: Hingga Sabtu 15 Februari, Jumlah Kematian di China Akibat Korona Capai 1.665 Orang

2. Lampu desinfeksi ultraviolet tidak boleh digunakan.

WHO memperingatkan bahwa radiasi ultraviolet dari lampu UV dapat menyebabkan iritasi kulit sehingga tidak boleh digunakan untuk mensterilkan tangan atau bagian tubuh lainnya.

3. Pemindai termal mungkin tidak mendeteksi virus korona.

Bagi orang yang mengalami demam karena infeksi dengan virus corona, pemindai termal dapat bermanfaat dalam pendeteksian. Tapi itu bisa memakan waktu dua hingga 10 hari bagi seseorang untuk menjadi sakit dan mengalami demam.

Scanner ini tidak dapat mendeteksi mereka yang terinfeksi tetapi belum mengalami demam, kata WHO.

4. Menyemprotkan alkohol atau klorin tidak membunuh virus.

Walaupun zat-zat ini tidak membunuh virus yang sudah masuk ke tubuh, mereka bisa berbahaya bagi pakaian dan selaput lendir kita.

5. Aman menerima paket atau surat dari China.

Berlawanan dengan asumsi, sebenarnya aman menerima paket dari Cina. Virus korona tidak bertahan lama pada objek seperti surat atau paket, seperti yang dibuktikan dalam analisis sebelumnya, sehingga objek ini tidak berisiko tertular virus korona.

6. Hewan peliharaan tidak menyebarkan virus korona.

"Saat ini, tidak ada bukti bahwa hewan peliharaan seperti anjing atau kucing dapat terinfeksi virus korona baru," tulis catatan WHO. Namun, seseorang harus mencuci tangan dengan benar menggunakan sabun dan air setelah kontak dengan hewan peliharaan untuk melindungi diri dari bakteri umum seperti E coli dan salmonella.

7. Vaksin terhadap pneumonia tidak melindungi Anda dari virus korona.

Virus ini baru dan membutuhkan vaksin sendiri. Vaksin pneumokokus dan vaksin Haemophilus influenza tipe B (Hib) tidak dapat memberikan perlindungan yang diperlukan. 

8. Membilas hidung dengan garam.

Tidak ada bukti bahwa mencuci hidung dengan garam secara teratur akan melindungi seseorang dari infeksi virus korona baru. Membilas hidung secara rutin juga belum tentu mencegah infeksi pernapasan.

9. Obat kumur tidak melindungi Anda dari infeksi.

Belum ada bukti yang menunjukkan obat kumur dapat melindungi Anda dari virus korona.

10. Makan bawang putih.

Tidak ada penelitian yang menemukan bahwa mengonsumsi bawang putih sebagai tindakan pencegahan untuk infeksi virus korona.

11. Antibiotik tidak dapat mencegah infeksi virus korona.

Antibiotik bekerja melawan bakteri tetapi bukan virus. Karena 2019-nCoV adalah virus, antibiotik tidak boleh digunakan untuk pencegahan.

BACA JUGA: Cek FASHION & BEAUTY,  Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini


Editor: Thomas Rizal


Berita Terkait