Ceknricek.com -- Upaya pencegahan COVID-19 di Prancis sudah tidak lagi hanya berfokus pada pembatasan dan lockdown. Pemerintah Prancis mulai melihat opsi vaksinasi sebagai pilihan untuk mengendalikan dan menekan penularan corona di negara tersebut.
Presiden Prancis Emmanuel Macron seperti dilansir Reuters yang dipantau di Jakarta, Rabu, (25/11/20) menyatakan vaksin untuk mencegah COVID-19 mulai diberikan pada akhir Desember.
Vaksinasi COVID-19 tersebut akan dilakukan jika sudah ada persetujuan dari regulator setempat.
“Kami akan mengorganisir kampanye vaksinasi yang cepat dan besar-besaran,” ujar Macron.
Saat ini, pemerintah Prancis masih menunggu otorisasi dari lembaga kesehatan dalam proses vaksinasi.
“Kita masih menunggu otorisasi dari lembaga kesehatan, vaksinasi COVID-19 pertama akan diberikan kepada kelompok paling rentan seperti lansia. Paling cepat akhir Desember atau awal Januari vaksinasi massal akan dilaksanakan,” lanjutnya.
Klik video untuk tahu lebih banyak - SOSIALISASI 3M DARI SURYOPRATOMO
Macron menambahkan, proses vaksinasi kepada kelompok lain akan dilakukan secara bergiliran dan tidak semua warga wajib mengikutinya.
Seperti diketahui otoritas Eropa sedang bekerja keras untuk memetakan skema vaksinasi terbesar di benua biru tersebut. Hal ini tentu mencemaskan Prancis yang disebut memiliki tingkat kepercayaan paling rendah terhadap vaksin di dunia.
Berdasarkan jajak pendapat Ipsos untuk Forum Ekonomi Dunia hanya 59 persen responden Prancis yang mengatakan mereka akan bersedia divaksin jika sudah tersedia sementara Amerika Serikat 67 persen dan Inggris 85 persen.
Macron menegaskan pihaknya akan membentuk komite ilmiah dalam memantau vaksinasi dan melibatkan warga untuk memastikan transparansinya. Sejumlah badan publik lainnya juga memberikan saran terkait bagaimana melakukan vaksinasi.
Prancis akan mendapat jatah 295 juta dosis vaksin COVID-19 dari Uni Eropa. Sejauh ini Uni Eropa sudah mengamankan kesepakatan dengan sejumlah produsen vaksin antara lain Sanofi dan GlaxoSmithKline, Johnson & Johnson, AstraZeneca, CureVac, Pfizer dan BioNTech serta Moderna.
Baca juga: Kepala BPOM Penny Lukito Jelaskan Hasil Uji Klinis Vaksin COVID-19
Baca juga: Pemimpin G20 Sepakat Danai Distribusi Vaksin COVID-19 di Seluruh Negara
