Akira Kurosawa Inspirator Sutradara Dunia | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto: Vanityfair

Akira Kurosawa Inspirator Sutradara Dunia

Ceknricek.com - Membicarakan perfilman Jepang atau epos film soal samurai, haram hukumnya bila mengesampingkan nama Akira Kurosawa. Ia salah seorang sutradara besar yang pernah dimiliki Jepang. Berbagai karya filmnya banyak menjadi cetak biru untuk film modern dan mengubah lanskap perfilman dunia. Anda tak percaya?

Filmnya “The Hidden Fortress” kelak menjadi inspirasi film terbesar sepanjang masa “Star Wars”. Selain itu film “Seven Samurai” (1954) diproduksi ulang oleh Antonia Fuqua dengan judul “The Magnificent Seven” (2016) berhasil memuncaki daftar perolehan box office Amerika Utara. 

Bakat Melukis

Dilahirkan tepat pada tanggal hari ini, 23 Maret 1910, Akira Kurosawa memiliki bakat melukis sejak kecil. Kelak bakat inilah yang akan menuntunnya menjadi pelukis papan panduan adegan (storyboard)  dan mempengaruhi proses pembuatan film-film terbaiknya.

Akira Kurosawa adalah anak bungsu dari 8 bersaudara (4 laki-laki, 4 perempuan). Ayahnya, mantan tentara kelahiran Daisen, Prefektur Akita, lulusan Akademi Perwira Toyama yang beralih profesi sebagai guru olahraga dan anggota Asosiasi Pendidikan Jasmani Jepang. 

Ada dua sosok penting yang selalu dikenang Kurosawa sebagai orang yang memiliki pengaruh besar dalam kehidupannya. Pertama Seiji Tachikawa, guru yang mendorongnya untuk melukis. Dan kedua, Heigo Kurosawa (populer dengan nama Teimei Suda), kakak laki-lakinya nomor tiga, yang bekerja sebagai benshi (narator film bisu) di Bioskop Mushasino.

Debut pertama Akira Kurosawa sebagai sutradara ketika ia menggarap film “Sanshiro Sugata” (1943). Tujuh tahun kemudian setelah aktif tiap tahunnya membuat film, ia menyutradarai “Rashomon” (1950). 

Sumber: Altfilmguide

Menurut Rotten Tomatoes, film tersebut menjadi karya pertama sineas Jepang pasca Perang Dunia, yang dilirik oleh penonton Barat. Namun sayang  daya tarik Kurosawa tidak mampu menggaet minat kritikus Jepang yang ikut serta dalam jajak pendapat tersebut. Di Jepang, ia memang dianggap terlalu kebarat-baratan.

Sosok Penting Dunia Film 

Dalam sebuah video esai karya sineas bernama Tony Zhou yang menampilkan cuplikan dari beberapa adegan film Akira Kurosawa akan terlihat ia sangat memperhatikan komposisi gambar dalam film-filmya yang menggambarkan secara rinci dan indah jalan cerita ke dalam film.

Kurosawa mampu menghadirkan gambar-gambar indah dan ikonik dengan cerita tersendiri di setiap gambarnya. Dan yang menarik, ia menolak pakem linier dalam penceritaan. Bagi Kurosawa, struktur adalah elemen film yang tak harus dipatuhi. Ia bisa membuat narasi dengan susunan akhir, awal dan tengah, atau, tengah, awal dan akhir, tanpa membuat para penontonnya bingung.

Sumber: Museumofartanddesign

Francis Ford Coppola, sutradara film “The Godfather “ dan “Apocalypse Now”, juga tak ragu untuk memuji seniornya tersebut. Coppola mengungkapkan bahwa yang membuatnya luar biasa adalah dia tidak hanya menciptakan satu atau dua masterpiece, melainkan delapan film terbaik. 

Pujian tidak berhenti di sana. Martin Scorsese, pembuat film “Raging Bull”, “The Aviator” hingga “The Departed”, menganggap Kurosawa sebagai gurunya. Scorsese menambahkan bahwa Kurosawa adalah guru dari banyak pembuat film selama bertahun-tahun. 

Scorsese pun pernah menjadi aktor dalam film Kurosawa dengan memerankan Vincent van Gogh di film “Dreams” (1990). Adalah film realisme magis yang di dalamnya terdapat delapan kisah berbeda dan terinspirasi dari mimpi-mimpinya dan diklaim telah dialaminya berulang-ulang.

Sumber: Televisionpost

Akhir Hayat

Pada 6 September 1998, Kurosawa mengembuskan nafas terakhir karena stroke. Ia meninggal di kota kelahirannya, Tokyo, dan dimakamkan di Kamakura, sebuah kota tepi laut sekitar satu jam dari Tokyo. 

Semasa hidup Akira Kurosawa telah menciptakan 30 film. Delapan diantaranya dianggap oleh banyak kalangan sebagai masterpiece atau karya agung. Dia menerima banyak penghargaan dari berbagai festival-festival film bergengsi domestik maupun internasional. 

Kurosawa mungkin, sampai taraf tertentu, menjadi nabi tanpa kehormatan di negerinya sendiri. Setelah lebih dari enam dekade, film terbesarnya tetap menjadi standar emas untuk film aksi yang menarik dan menginspirasi sutradara besar. Sapuan gambar dalam karyanya akan terus dikenang dan menggetarkan penonton di seluruh dunia, bahkan untuk generasi mendatang.



Berita Terkait