Ceknricek.com -- Puluhan aktivis lingkungan, mahasiswa serta nelayan yang bergabung dalam Koalisi Langit Biru menggelar aksi protes pembentangan spanduk raksasa di laut dekat PLTU Batu Bara Teluk Sepang, Rabu (5/2).
Pada aksi tersebut mereka membentangkan spanduk berwarna jingga dengan tulisan "Jokowi, PLTU Membunuh Laut Kami" yang ditujukan pada Presiden Jokowi yang diagendakan meresmikan PLTU tersebut pada Rabu siang.
"PLTU batu bara di wilayah lain yang sudah beroperasi jelas berdampak buruk bagi lingkungan maupun manusia," kata Juru Kampanye Kanopi Hijau Bengkulu, Olan Sahayu di sela aksi.
Melansir Antara ia mengatakan berkaca dari PLTU Pangkalan Susu, Batang, Celukan Bawang telah menyebabkan hasil tangkapan nelayan menurun drastis serta mengganggu kesehatan masyarakat.
"Kalau ikan di lautnya berkurang maka nelayan harus melaut lebih jauh dan membutuhkan biaya operasional yang lebih tinggi," ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengungkap aksi penolakan terhadap proyek berbahan bakar energi kotor ini sudah disuarakan para aktivis bersama masyarakat Teluk Sepang sejak awak rencana pembangunan pada 2016. Selain menghancurkan biota laut.
Sumber: Antaranews
Baca juga: Pemerhati Lingkungan Minta Kasus Kematian Penyu di Dekat PLTU Bengkulu Diselidiki
Menurutnya, PLTU batu bara juga meracuni udara dari polutan mengandung logam berat dari pembakaran batu bara. Ia mengatakan pembentangan spanduk sebesar 20x12 meter ini untuk memberikan pesan kepada presiden bahwa PLTU mematikan fungsi laut dan mematikan mata pencaharian nelayan.
Aksi ini dilakukan dengan membentangkan spanduk menggunakan lima perahu karet yang dibawa dari bibir pantai menuju kolam Pelabuhan Pulau Baai, dekat proyek PLTU Batu Bara Teluk Sepang. Meski ada beberapa kendala tetapi spanduk ini terbentang sempurna di sekitaran PLTU batubara.
Peresmian proyek PLTU batu bara berkapasitas 2x100 megawatt yang merupakan program dari pemerintah yakni 35 ribu megawatt itu seyogyanya dilakukan oleh presiden akhirnya dibatalkan karena sejumlah agenda kenegaraan telah menantinya di Jakarta.
BACA JUGA: Cek INTERNASIONAL, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.
Editor: Farid R Iskandar