Ceknricek.com -- Operasi militer yang dilakukan Amerika Serikat berhasil menewaskan pimpinan Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi. Kendati tak ada korban jiwa dari pihak militer AS, salah satu korban yang terluka dalam serangan itu ialah anjing militer yang digunakan untuk melacak keberadaan Baghdadi.
Anjing itu dikabarkan mengalami sedikit luka setelah melompat ke medan pertempuran pada hari Sabtu (26/10). Seperti yang digambarkan Presiden AS, Donald Trump saat mengkorfimasi terbunuhnya Baghdadi, anjing militer AS itu menelusuri terowongan-terowongan tempat Baghdadi melarikan diri.
Sumber: Reuters
"Anjing kami, saya menyebutnya anjing yang cantik dan berbakat telah terluka dan berhasil dibawa kembali,” kata Trump. Pada Senin (28/10) Trump bahkan memberi pujian khusus dengan mengunggah foto sang anjing pada akun twitternya.
"Kami telah membuka rahasia gambar anjing yang luar biasa (nama tetap dirahasiakan) yang melakukan PEKERJAAN HEBAT dalam menangkap dan membunuh Pemimpin ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi," cuit Trump.
Sumber: Reuters
Baca Juga: Trump Konfirmasi Tewasnya Baghdadi Pemimpin ISIS
Jenderal Angkatan Darat AS, Mark Milley juga bungkam tentang identitas anjing itu ketika diwawancara di Pentagon, Senin. Milley meyakini anjing itu akan pulih dari cedera.
"Kami tidak bisa merilis nama anjing sekarang. Anjing itu masih di teater. Anjing itu melakukan pelayanan yang luar biasa, seperti yang mereka semua lakukan, dalam berbagai situasi," kata Milley seperti dilansir dari Reuters, Selasa (29/10).
"Anjing itu sedikit terluka dan sepenuhnya akan segera pulih. Tetapi anjing itu masih di teater, kembali bertugas, dengan pawangnya. Ini adalah unit rahasia dan kami melindungi identitas anjing," katanya.
Uji DNA
Penasihat senior Syrian Democratic Forces (SDF), Polat Can memberi rincian tentang bagaimana kerja intelijen SDF membantu menemukan Baghdadi. Menurut Can, sebelum dilakukan penggerebekan, SDF telah memperoleh celana dalam Baghdadi dari sumber yang menyamar.
"Sumber kami, yang telah melacak al-Baghdadi, membawa pakaian dalam al-Baghdadi untuk melakukan tes DNA dan memastikan 100 persen bahwa orang yang dimaksud adalah al-Baghdadi sendiri," kata Can.
Sumber: Reuters
Trump sendiri dalam sambutannya telah mengatakan bahwa Kurdi memberikan beberapa informasi yang membantu operasi. Can mengatakan SDF telah bekerja sejak 15 Mei dengan CIA untuk melacak Baghdadi, dan berhasil mengkonfirmasi bahwa Bagdadi telah pindah dari Deir al-Zor di Suriah timur ke Idlib, tempat dia dibunuh. Baghdadi rencananya ingin pergi ke kota Jarablus di Suriah ketika operasi itu terjadi.
“Semua intelijen dan akses ke al-Baghdadi serta identifikasi tempatnya, adalah hasil dari pekerjaan kami sendiri. Sumber intelijen kami terlibat dalam mengirimkan koordinat, mengarahkan airdrop, berpartisipasi dalam membuat operasi sukses hingga menit terakhir,” kata Can.
BACA JUGA: Cek AKTIVITAS PRESIDEN, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.
Editor: Farid R Iskandar