Ceknricek.com -- Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengumumkan bahwa pasukan khusus Amerika Serikat berhasil melakukan operasi militer yang menewaskan Abu Bakar al-Baghdadi, pemimpin kelompok Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS, pada Sabtu (26/10). Hal ini diumumkan Trump dalam konferensi pers di Gedung Putih, Washington, D.C, Minggu (27/10), .
"Abu Bakar al-Baghdadi sudah tewas. Dia adalah pendiri dan pemimpin ISIS, organisasi teroris paling kejam dan berbahaya di dunia. Amerika Serikat telah memburu Baghdadi selama bertahun-tahun. Menangkapnya atau membunuhnya menjadi prioritas keamanan nasional pemerintahan saya," kata Trump.
Sumber: Reuters
"Pasukan Operasi Khusus AS sukses melancarkan serangan malam hari yang berbahaya dan berani di Suriah barat laut. Mereka merampungkan misi secara sempurna, luar biasa. Saya menyaksikan sebagian besar aksi mereka," lanjut Trump.
Menurut Presiden AS ke-45 itu, pasukan AS telah membawa keadilan bagi pemimpin teroris nomer satu di dunia itu. Tidak ada korban jiwa dari pihak AS. Militer AS juga sukses menewaskan beberapa pengikut Baghdadi, termasuk anggota keluarganya.
Trump lalu menjelaskan kronoligi terbunuhnya Baghdadi. Teroris berusia 48 tahun itu membawa serta tiga anak-anak, lalu bersembunyi di dalam terowongan. Kelompok ini dikejar oleh pasukan AS dengan bantuan anjing pelacak. Baghdadi yang tersudut dan panik akhirnya meledakkan rompi bom yang dikenakannya.
Sumber: AFP
Baca Juga: Gencatan Senjata di Suriah Utara Permanen, Trump Cabut Sanksi Turki
"Penjahat yang berusaha sangat keras untuk mengintimidasi orang lain itu menghabiskan saat-saat terakhirnya dalam ketakutan, panik dan kengerian akan pasukan Amerika yang mendatanginya. Dia menyalakan bom di rompinya, membunuh dirinya sendiri dan ketiga anaknya. Tubuhnya meledak dan tertimpa terowongan yang runtuh," jelas Trump.
Sekadar informasi, Abu Bakar al-Baghdadi saat ini menjadi orang yang paling dicari di seluruh dunia, khususnya setelah kematian Osama bin Laden. Pada Oktober 2011, Amerika Serikat menawarkan hadiah uang sebesar US$10 juta untuk informasi keberadaan diri Baghdadi.
Sumber: AP
Pria kelahiran Samarra, sebelah utara Baghdad, pada tahun 1971 ini bernama asli Ibrahim Awad al-Badri. Dirinya ialah imam di sebuah masjid di kota tersebut, selama invasi yang dipimpin AS pada 2003. Baghdadi dikenal sebagai ahli taktik perang yang sangat terorganisir dan kejam.
Pengamat militer meyakini Baghdadi ialah jihadis militan sejak era Saddam Hussein. Dirinya disebut-sebut terpapar radikalisme selama empat tahun ketika dipenjara di Camp Bucca, tempat banyak komandan al-Qaeda ditahan oleh militer AS.
BACA JUGA: Cek AKTIVITAS PRESIDEN, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.
Editor: Farid R Iskandar
