AstraZeneca Setuju Kombinasikan Vaksin COVID-19 dengan Sputnik V | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Vaksin COVID-19 (freepik)

AstraZeneca Setuju Kombinasikan Vaksin COVID-19 dengan Sputnik V

Ceknricek.com -- Produsen vaksin asal Inggris AstraZeneca menyetujui kombinasi vector vaksin COVID-19 Sputnik V dari Rusia dengan vaksin buatannya.

Dalam keterangan resmi pihak Rusia, kedua raksasa farmasi tersebut akan bersama melakukan uji klinis dengan menggunakan dua inokulasi terpisah.

Badan yang mendanai pengembangan Sputnik V, Russian Direct Investment Fund (RDIF), serta lembaga riset Institut Gamaleya Rusia pada akhir November lalu menawarkan kepada AstraZeneca untuk menggunakan satu dari dua komponen vaksin Rusia dalam uji klinisnya.

"AstraZeneca menerima pengajuan dari RDIF dan akan memulai uji klinis vaksinnya dalam kombinasi dengan vektor human adenovirus tipe Ad26 yang digunakan pada Sputnik V di akhir tahun 2020," kata RDIF dalam keterangan yang dipantau di Jakarta, Sabtu, (12/12/20).

Kerja sama pengembangan vaksin tersebut akan memberikan kesempatan kepada para ilmuwan dari negara meneliti tingkat kemanjuran vaksin COVID-19.

"Penelitian ini akan memberikan kesempatan kepada ilmuwan AstraZeneca untuk mengkaji kemungkinan meningkatkan efikasi (kemanjuran, red) vaksin mereka melalui aplikasi pendekatan dengan kombinasi ini," tulis RDIF.

Klik video untuk tahu lebih banyak - SOSIALISASI 3M DARI DEBBIE CHINTYA DEWI

Institut Gamaleya Rusia menggunakan dua vektor untuk Sputnik V, yakni Ad26 dan Ad5, untuk dua inokulasi (teknik memasukkan virus ke tubuh manusia) terpisah--yang disebut RDIF "memberikan respons imun yang lebih kuat dan lebih berjangka panjang dibanding vaksin dengan satu komponen untuk kedua inokulasi".

Seperti dilansir Antara, Kiril Dmitriev menyatakan kerja sama para ilmuwan lintas negara akan mempercepat penanganan COVID-19 secara global.

"Contoh kerja sama yang unik ini antara para ilmuwan dari negara berbeda untuk bersama memerangi virus corona akan memainkan peran yang menentukan dalam mencapai kemenangan final atas pandemi ini secara global," kata Kirill Dmitriev, Pimpinan Eksekutif RDIF.

Lebih lanjut, Dmitriev menyebut bahwa pihaknya siap mengembangkan kerja sama tersebut di masa mendatang serta memulai produksi bersama setelah vaksin yang baru itu menunjukkan kemanjuran dalam uji klinis.

Pihak RDIF akan mengumumkan detail teknis kombinasi dan uji klinis vaksin kerja sama tersebut pada pekan depan.

Baca juga: Rusia Minta Vaksin Sputnik V Digabungkan dengan AstraZeneca

Baca juga: Jokowi: 11 Juta Vaksin Corona AstraZeneca dari Inggris Tiba di RI April 2021



Berita Terkait