Ceknricek.com - Penyebab jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 di perairan Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018) masih menjadi misteri. Pasalnya, tim Basarnas masih belum menemukan badan pesawat dan black box atau ‘kotak hitam’ yang ada di dalamnya.
Setiap pesawat komersial atau jet perusahaan harus memiliki perekam suara kokpit dan perekam data penerbangan. Kedua alat perekam itulah yang disebut Kotak Hitam. Alat ini menjadi salah satu kunci untuk mengungkap penyebab kecelakaan yang terjadi pada pesawat.
Berikut beberapa fakta tentang Kotak Hitam yang dirangkum dari ABC dan Natgeotv
- Tidak berwarna hitam
Salah satu bentuk Black Box. Sumber Foto: commons.wikimedia.com
Meskipun disebut black box, alat ini tidak berwarna hitam, melainkan jingga. Warna ini dipilih agar memiliki tampilan mencolok di berbagai lingkungan dan memudahkan pencarian.
- Gabungan 2 bagian
Foto Flight Data Recorder (kiri) dan Cockpit Voice Recorder (kanan). Sumber foto: commons.wikimedia.com
Dua bagian yang menyusun kotak hitam adalah Flight Data Recorder (FDR) atau perekam data penerbangan dan Cockpit Voice Recorder (CVR) atau perekam suara kokpit. FDR merekam berbagai data seperti kecepatan udara, ketinggian, percepatan vertikal, bahan bakar, arah pesawat, dan berbagai data yang tak terhitung jumlahnya. Semua data tersebut dapat membantu investigasi kecelakaan pesawat dalam rekonstruksi video sesaat sebelum kecelakaan terjadi.
CVR bertugas merekam pembicaraan kru dan suara yang ada di pesawat. Para penyelidik terlatih untuk menangkap suara mesin, peringatan, dan suara, hingga menemukan penyebab jatuhnya pesawat dari suara yang didengar.
- Diciptakan oleh orang Australia
David Warren bersama ciptaannya yang berharga. Sumber Foto: portrait.gov.au
Dr David Warren saat berumur 9 tahun, kehilangan ayahnya yang tewas dalam kecelakaan pesawat Bass Strait tahun 1934. Awal 1950an, Dr Warren memiliki ide untuk menciptakan unit yang merekam data penerbangan dan percakapan kokpit. Dia memberikan catatan “Alat untuk membantu investigasi kecelakaan pesawat” untuk Aeronautical Research Center di Melbourne. Tahun 1956 dibuat prototype perekam yang disebut “ARL Flight Memory Unit”. Penemuannya itu tidak mendapat banyak perhatian hingga 5 tahun kemudian. Unit itu kemudian diproduksi di Inggris dan Amerika Serikat. Australia menjadi negara pertama yang mewajibkan penggunaan kotak hitam
- Terkadang sulit ditemukan
Alat suar pencari bawah air. Sumber Foto: ainonline.com
Meskipun berwarna jingga mencolok, kotak hitam pun tetap sulit dilakukan, apalagi jika pesawat jatuh di laut. Untuk itu, alat ini dilengkapi dengan Underwater Locator Beacon atau suar pencari bawah air yang mulai menyala jika sensor terkena air. Alat ini mampu bekerja hingga kedalaman 4 kilometer dengan memunculkan “ping” setiap 1 detik sekali selama 30 hari sebelum kehabisan baterai.
- Hampir tidak dapat dihancurkan
Kotak hitam dibungkus dengan titanium dan baja tahan karat. Berbagai percobaan penghacuran kotak hitam dilakukan. Mulai dari dijatuhi benda seberat 227 kg dari ketinggian 3 meter, dipanaskan hingga 1.100 derajat Celsius, hingga dicelupkan ke bahan bakar jet. Percobaan tersebut tidak berhasil menghancurkan kotak hitam