Bulan Desember Vaksinasi COVID-19 Segera Dimulai | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto: Istimewa

Bulan Desember Vaksinasi COVID-19 Segera Dimulai

Ceknricek.com -- Pemerintah melalui Wakil Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCP PEN) Budi Sadikin menyatakan vaksinasi COVID-19 di Tanah Air akan dimulai pada bulan Desember 2020.

Dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Jakarta, Selasa, (17/11/20) Budi Sadikin secara virtual menyampaikan secara detai sasaran dan timeline vaksin. Turut hadir dalam raker tersebut Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan Kepala BPOM Penny Lukito.

Dalam keterangannya, Budi memaparkan jenis vaksinasi yang akan dilakukan pemerintah. Pertama, vaksin gratis sasarannya yaitu tenaga kesehatan sebanyak 1.251.734 orang, Pelayan Publik terdiri dari TNI/Polri, Damkar, Petugas Bandara, Pelabuhan dan lain-lain 4.442.331 orang, Peserta BPJS PBI sebanyak 26.484.172 orang. Total sasaran penerima vaksin gratis berjumlah 32.158.276 orang. Untuk kelompok ini, vaksin yang digunakan adalah Sinovac 58 juta dosis dan COVAX 16 juta dosis.

Kedua, vaksin mandiri sasarannya pelaku ekonomi lain sebanyak 75.048.268 orang. Vaksin yang dipakai untuk kelompok ini meliputi Sinovac 85 juta dosis, Novavax 30 juta dosis dan Merah Putih 57,6 juta dosis.

Klik video untuk tahu lebih banyak - SOSIALISASI 3M DARI HARRY

Lebih lanjut Budi menjelaskan bahwa proses pengadaan vaksin diharapkan sesuai dengan target kecuali vaksin Merah Putih yang saat ini masih dalam tahap pengembangan.

“Karena kami diminta selesaikan 2021, juga sudah dilakukan dengan vaksin lain. Kalau misalnya vaksin Merah Putih tidak berhasil selesai di tahun depan,” tambahnya.

Pemerintah menyiapkan skenario khusus untuk vaksin Merah Putih sebagai vaksin jangka panjang untuk kebutuhan domestik.

“Tapi karena vaksin ini tidak digunakan sekali seumur hidup, jadi vaksin Merah Putih untuk jangka panjang,” terang Budi.

Dalam hal pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Indonesia, pemerintah menetapkan vaksin Sinovac sebagai prioritas, selain itu jumlah yang digunakan juga paling banyak.

“Kami juga sudah sediakan jadwal untuk masing-masing jenis vaksin. Memang beberapa kandidat vaksin yang masih difinalisasi uji klinis fase 3 kami taruh di-schedule yang konservatif. Sedangkan sinovac karena uji klinisnya di Indonesia kita taruh lebih dini sesuai dengan jumlah yang disampaikan Menkes,” ujarnya.

Pemerintah terus mematangkan persiapan vaksinasi dan memantau perkembangan vaksin yang saat ini mulai diperkenalkan sejumlah perusahaan farmasi dunia kepada publik. Terkait harga vaksin Sinovac, pemerintah masih menghitung anggaran dan harganya.

“Semua kandidat vaksin ini, baik dari jenis, jumlah dan harga akan diputuskan Kemenkes. Baik program pemerintah atau mandiri. Tugas kami memberi alternative secara transparan untuk memutuskan karena Menkes yang akan putuskan jumlah, jenis dan harga,” pungkas Budi Sadikin.

Baca juga: Pfizer Mulai Lakukan Pilot Project Vaksinasi di Empat Negara Bagian AS

Baca juga: Sekjen WHO Ingatkan Warga Dunia Tidak Terbuai Euforia Vaksin COVID-19



Berita Terkait