Ceknricek.com -- Tepat hari ini tanggal 6 Juni, 58 tahun yang lalu, Carl Gustav Jung meninggal dunia. Jung dikenal sebagai seorang psikiatri dan psikoanalisis yang menemukan psikologi analisis yang berfokus dalam ranah psikiatri, antropologi, arkeologi, literatur, filosofi, dan studi agama.
Masa Kecil
Jung lahir di Kesswil, Swiss dari pasangan Paus Achilles Jung (1842-1896) dan Emilie Preiswerk (1848-1923).
Jung dikenal sebagai anak yang suka menyendiri dan cenderung "introvert". Sejak kecil, ia meyakini memiliki dua kepribadian yakni seorang penduduk Swiss dan sebuah personalitas yang lebih sesuai dengan abad ke-18. Menurut Jung “Kepribadian Nomor 1”, seperti yang ia sebutkan, adalah tipikal seorang anak sekolahan yang hidup di era itu. Sedangkan "Kepribadian Nomor 2” adalah seorang pria yang bermartabat, berwibawa, dan berpengaruh dari masa lalu.
Masa Muda
Di umur 12, sesaat sebelum akhir dari tahun pertamanya di "Humanistisches Gymnasium" di Basel, Jung mengalami kecelakaan terjatuh dan kehilangan kesadarannya. Jung kemudian mengakui, insiden itu secara tidak langsung adalah kesalahannya. Kemudian terpikir olehnya—“sekarang kamu tidak perlu pergi ke sekolah lagi.” Sejak saat itu, setiap kali berjalan ke sekolah atau memulai pekerjaan rumah, ia pingsan.
Jung menghabiskan waktu selama enam bulan di rumah sampai suatu ketika ayahnya berbicara dengan seorang tamu yang membicarakan tentang masa depan Jung untuk menghidupi dirinya sendiri. Mereka mencurigai ia menderita epilepsi.
Dihadapkan dengan kenyataan kemiskinan keluarganya, ia menyadari perlunya keunggulan akademik. Ia pergi ke ruang kerja ayahnya dan mulai meneliti bahasa Latin. Ia pingsan tiga kali tetapi akhirnya ia mengatasi hal tersebut dan tidak pingsan lagi. Peristiwa ini, mengingatkan Jung, tentang apa itu neurosis.
Jung memiliki cita-cita untuk menjadi seorang pendeta atau perdana menteri, namun setelah mempelajari ilmu filosofi di usia remaja, Jung memutuskan untuk melawan jalur tradisionalisme agama dan malah memutuskan untuk mengikuti ilmu psikiatri dan medis. Ketertarikannya ini yaitu menggabungkan segi biologis dan spiritual, ini persis apa yang Jung cari.
Pada 1895, Jung mulai belajar ilmu medis di "University of Basel". Setahun kemudian, ayahnya meninggal dan meninggalkan keluarganya dalam kondisi miskin. Mereka ditolong oleh relasi yang juga berkontribusi atas studi Jung.
Retaknya Hubungan Pertemanan dengan Freud
Pada 1900, Jung pindah ke Zürich dan mulai bekerja sebagai seorang ilmuwan peneliti di Rumah Sakit Jiwa "Burghölzli", di bawah pimpinan Eugen Bleuler. Bleurer telah menjalin komunikasi dengan neurologist asal Austrian, Sigmun Freud. Jung akhirnya berhasil membuat Disertasi yang dipublikasikan tahun 1903, berjudul "On the Psychology and Pathology of So-Called Occult Phenomena".

Carl Gustav Jung Bersama Sigmund Freud (Sumber : Youtube)
Kemudian tahun 1905, Jung ditunjuk sebagai dokter senior permanen di rumah sakit tersebut dan menjadi dosen di Zurich University. Pada tahun 1909, Jung meninggalkan rumah sakit itu dan memulai praktik pribadi di rumahnya di Küsnacht.
Alhasil pertemanan dekat dan hubungan profesional berkembang antara Freud dan Jung yang saat itu renggang. Selama enam tahun mereka bekerja sama dalam pekerjaan, tahun 1921, Jung kembali mempublikasikan "Psychology of Unconscious", yang membuat manifestasi perkembangan divergensi teoritis antara keduanya. Hal ini mengakibatkan hubungan pribadi dan profesional antara Jung dan Freud retak.
Psikolog Teoretis dan Praktis
Pendekatan Jung terhadap psikologi yang unik dan berpengaruh luas ditekankan pada pemahaman "psyche" melalui eksplorasi dunia mimpi, seni, mitologi, agama serta filsafat. Bagi Jung, kepribadian merupakan kombinasi yang mencakup perasaan dan tingkah laku, baik sadar maupun tidak sadar.
Meskipun ia adalah seorang psikolog teoretis dan praktis dalam sebagian besar masa hidupnya, kebanyakan karyanya mengeksplorasi bidang lain, seperti filsafat Timur vs Barat, alkimia, astrologi, sosiologi, juga sastra dan seni. Jung juga menekankan pentingnya keseimbangan dan harmoni. Ia memperingatkan bahwa manusia modern terlalu banyak mengandalkan sains dan logika dan akan mendapat manfaat dari pengitegrasian spiritualitas serta apresiasi terhadap dunia bawah sadar.
Masa-masa Akhir dan Kematian
Setelah tahun 1913, Jung mengalami transformasi psikologis yang sulit dan penting, diperburuk oleh pecahnya Perang Dunia Pertama. Henri Ellenberger menyebut pengalaman intens Jung sebagai “creative illness” dan membandingkannya dengan masa Freud sendiri tentang apa yang disebutnya neurasthenia dan histeria.
Jung pernah menjadi pembicara dalam "Psycho-Medical Society" di London pada 1913 dan 1914. Kemudian pada 1913, ia mengalami sebuah “konfrontasi dengan alam bawah sadar”. Ia melihat penglihatan dan mendengar suara-suara. Ia khawatir bahwa ia “diancam oleh psikosis” atau “melakukan shchizophrenia”. Ia memutuskan bahwa hal itu merupakan pengalaman berharga dan, secara pribadi, ia menimbulkan halusinasi atau, dalam kata-katanya, “imajinasi aktif”. Ia mencatat semua yang ia rasakan di jurnal kecil miliknya.
Jung sempat bekunjung ke beberapa negara seperti Inggris, Amerika Serikat, Afrika Timur, dan India.
Jung menjadi profesor psikologi medis tetap di "University of Basel" pada 1943, tetapi mengundurkan diri setelah mengalami serangan jantung tahun depan untuk menjalani kehidupan yang lebih tenang. Namun ia jatuh sakit lagi pada tahun 1952.

University Of Basel (Sumber : susu.ru)
Jung melanjutkan mempublikasikan buku-bukunya sampai akhir hayatnya, termasuk "Flying Saucers: A Modern Myth of Things Seen in Skies" (1959), yang menganalisa tentang adanya UFO. Pada 1961, Jung menulis karya terakhirnya, "Approaching the Unconsious" (diterbitkan secara anumerta pada tahun 1964).
Jung meninggal pada 6 Juni 1961 di Küsnacht setelah sakit yang singkat. Ia mengalami penyakit peredaran darah.
Saat ini semua pemikiran Jung digunakan dalam pembelajaran psikologi.