Ceknricek.com -- Sepasang panda bernama Huchun dan Caitao yang didatangkan dari Tiongkok pada 28 September 2017 lalu, nampaknya masih menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk mengunjungi Taman Safari Bogor.
Kelucuan tingkah laku kedua ekor satwa pemakan bambu ini cukup menghibur pengunjung yang datang ke Istana Panda Indonesia. Sesekali mereka berguling guiling diatas rumput hijau, atau duduk santai sambil menikmati bambu yang merupakan makanan pokoknya.
Istana Panda Indonesia seluas ± 5 ha ini, ditunjang dengan nuansa alamnya yang indah dan sejuk berlatar belakang bukit gunung pangrango, membuat pengunjung betah berlama lama sekedar untuk menghirup udara segar pegunungan maupun berswa photo di sky walk .
Tanpa terasa, kedua pasangan panda tersebut telah menjadi penghuni Taman Safari Bogor selama 3 tahun. Dalam memperingati 3 tahun kedatangan Huchun dan Cai Tao ini, team edukasi akan memberikan wawasan pengetahuan kepada pengunjung melalui program keeper talk.
Foto: Ashar/Ceknicek.com
Untuk mengunjungi Istana Panda Indonesia, pengunjung wajib menggunakan bus panda yang telah disediakan. Tentunya pengunjung harus menerapkan protocol kesehatan yang berlaku. Kapasitas bus pandapun dibatasi hanya 50 %. Sebelum menaiki bus panda, maka petugas akan menyemprot desinfektan terlebih dahulu.
Baca juga: Kebun Binatang Ditutup, Panda di Moskow Merindukan Pengunjung
Namun untuk berkunjung ke Taman Safari Bogor, pihak management menerapkan protocol kesehatan dengan ketat. Saat memasuki gerbang utama, akan ada pengecekan penggunaan masker bagi pengunjung.
Selanjutnya, petugas akan memeriksa suhu tubuh. Tahap ke tiga, semua kendaraan yang masuk akan dilakukan penyemprotan disenfektan oleh petugas yang menggunakan APD lengkap.
Tidak itu saja, setibanya di loket pengunjung disarankan untuk melakukan pembayaran dengan kartu. Lagi lagi petugas loket dengan menggunakan faceshield dan masker serta sarung tangan, akan menyemprotkan hand sanitiser.
Protokol kesehatan yang diterapkan oleh Taman Safari Bogor , telah mendapat apresiasi dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil serta gugus tugas Tingkat Propinsi, dan juga oleh Dinas Kesehatan terkait pada saat peninjauan. Bahkan menjadi contoh model bagi destinasi wisata di sekitar kawasan puncak.Sebelumnya, seluruh petugas Taman Safaripun telah melakukan rapid test dengan hasil negatif.
BACA JUGA: Cek INTERNASIONAL, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.