Covid-19 di Italia: Protokol Hidup-Mati | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto: Istimewa

Covid-19 di Italia: Protokol Hidup-Mati

Ceknricek.com -- Begini ya. Italia sedang menggodok ketentuan agar memungkinkan mereka memilih. Mana warga yang ditolong dan mana yang tidak. Terkait virus corona.

Kita maklum, Italia merupakan negara yang tertimpa musibah paling parah. Tingkat kematian (CFR: case-fatality-rate) maupun jumlah kasus per 1 juta penduduk (CPM: number of cases per million population), tercatat paling tinggi. Kemarin, Minggu 15-3-2020, CFR di Italia tercatat 6,8% (Cina: 4,0%). CPM-nya 349,9 (Cina: 56,2). Recovery rate dari mereka yang terindikasi positif, kurang dari 10 persen. Sementara Cina sudah mencatat lebih dari 80 persen.

+++

The Telegraph (UK) edisi 14 Maret 2020 kemarin, mengabarkan bahwa Italia sedang mempersiapkan protokol-penanganan-krisis yang memungkinkan unit perawatan insentif rumah sakit-rumah sakit di sana, menolak untuk memberikan pelayanan atau menolong pasien terjangkit virus corona. Mereka adalah anggota masyarakat yang berusia 80 tahun lebih atau dalam kondisi kesehatan yang buruk.

Covid-19 di Italia: Protokol Hidup-Mati
Sumber: AFP

Terkait kondisi kesehatan dimaksud, mereka memiliki Charlson Comorbidity Index sebagai indikator kondisi kesehatan pasien. Jika fasilitas sudah tak tersedia, mereka akan memprioritaskan CCI yang lebih kecil dari 5.

Baca juga: Paus Fransiskus Dilaporkan Negatif Covid-19

Dengan kata lain, Italia sedang menyiapkan ketentuan untuk membiarkan mereka yang terjangkit tanpa pertolongan unit perawatan intensif hingga ajal menjemput.

Disebutkan, kondisi yang sudah memyerupai keadaan perang sungguhan tersebut, diharapkan tak pernah terjadi. Tapi mereka harus menghadapi kemungkinan terburuk tersebut. Juga melakukan hal terbaik yang tersisa dan masih dimungkinkan. Demi kepentingan bangsa yang lebih luas.

Covid-19 di Italia: Protokol Hidup-Mati
Sumber: EPA

Kemarin, jumlah yang terjangkit di sana telah lebih dari 21 ribu orang. Sedangkan yang meninggal dunia sekitar 2 ribu. Sementara jumlah tempat tidur pasien untuk perawatan intensif di rumah-rumah sakit yang mereka miliki, hanya 5.030 unit.

+++

Penyusunan protokol kedaruratan tersebut merupakan sebuah keniscayaan dalam menghadapi krisis. Betapa pun semua pihak tak ingin sungguh terjadi. Tapi jika pada gilirannya hal tersebut harus dihadapi, aplikasi prinsip manajemen 'first thing first' yang dipopulerkan Stephen R. Covey itu, memang harus diterapkan

+++

Indonesia saat ini memang masih terlalu jauh dari kondisi darurat yang dimaksud. Tapi kita harus ikhlas dan jujur untuk mengakui, belum cukup dan masih terlalu kedodoran menyiapkan protokol-protokol jauh lebih sederhana yang dibutuhkan, untuk menghadapi corona virus hari ini.

Covid-19 di Italia: Protokol Hidup-Mati
Sumber: EPA

Baca juga: Spanyol Konfirmasi Kasus Pertama Kematian Akibat Virus Covid-19

Apa yang terjadi dan berlangsung di Italia hari ini, beberapa minggu lalu, tak pernah mereka bayangkan. Segala sesuatunya berlangsung sangat cepat dan diluar dugaan.

Adalah suatu kekeliruan jika kita masih juga berfikir partisan dalam menghadapi musibah ini.

Kerahkan semua sumberdaya yang tersedia untuk bahu-membahu menanganinya. Jangan lagi terjebak dengan kekakuan birokrasi dan kepentingan politik yang sempit. Basa-basi, sotoy, dan lebay harus ditinggalkan.

Ini adalah panggilan nurani bagi Presiden Joko Widodo untuk mengesampingkan balas-budi, ewuh-pakewuh, dan segala tetek-bengek yang menggandulinya selama ini.

Indonesia memang unik karena begitu luasnya, terdiri dari ribuan pulau yang membentang di sebagian lintasan khatulistiwa bumi ini. Semua itu adalah anugerah, keberuntungan, dan keunggulan. Bukan kendala, kelemahan, atau mimpi buruk. 

BACA JUGA: Cek INTERNASIONAL, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.



Berita Terkait