Ceknricek.com--Ternyata dalam mengambil berbagai keputusan penting, Presiden ke-40 Amerika Serikat Ronald Reagan, banyak mengandalkan petunjuk ahli ramalan bintang. Sebanding dukunlah. Misalnya, ketika ia dalam tahun 1967 meraih jabatan gubernur Negara Bagian Kalifornia, ia bersikeras agar pelantikannya dilangsungkan pada jam 12:10 dinihari. Alasannya?
“Karena saya ingin nonton pertandingan sepakbola ala Amerika (grid iron) yang berlangsung malam sebelumnya,” kata Reagan.
Namun banyak yang menyangsikan alasan tersebut dan lebih meyakini bahwa itu adalah atas arahan “dukun”-nya. Ronald Reagan bukan hanya dikenal sebagai aktor “kelas dua”, melainkan juga sebagai salah seorang presiden yang paling populer di Amerika, yang berhasil membuat Presiden Jimmy Carter gigit jari dalam pilpres untuk masa jabatan keduanya tahun 1981.
Banyak yang mengatakan bahwa sebenarnya isterinyalah, Nancy Reagan, yang membujuk dan kemudian menggiringnya agar percaya pada “horoskop” alias ramalan bintang. Itu jugalah sebabnya Ronald Reagan sama sekali tidak bersedia mengungkapkan pada jam berapa tepatnya ia dilahirkan ibunya pada tanggal 6 Februari 1911.
Pada hematnya dengan mengetahui jam berapa dia dilahirkan maka orang lain, mungkin musuh-musuhnya, dapat menggunakan keterangan itu untuk mengguna-gunainya. Namun nyaris saja “rahasia” bahwa Presiden Ronald Reagan, yang kemana- mana suka membawa Bible, percaya pada klenik ini tidak terungkap.Akan tetapi gegara kepala staf kepresidenan, yang bernama mirip dengan sang Presiden, yakni Donald Regan dalam tahun 1988, setelah terdepak dari Gedung Putih, memutuskan untuk mengungapkan “rahasia” Gedung Putih. Dalam bukunya “For The Record” sang mantan kepala staf Presiden Reagan itu membeberkan apa yang disebutnya “rahasia pribadi yang paling ketat dijaga” di Gedung Putih.
Menurut mantan kepala staf Gedung Putih tersebut, “boleh dikatakan setiap langkah dan keputusan penting yang diambil Presiden Reagan, sebelumnya akan disetujui oleh seorang peramal bintang yang tinggal di San Francisco (yang berada di Barat Amerika, sedangkan Washington di bagian Timur) bernama Joan Quigley. Perempuan inilah yang akan menilik apakah segala bintang di langit sudah sesuai dengan keputusan dan langkah yang akan diambil Presiden Ronald Reagan.
Alhasil Mbak Rara Wulandari bukanlah satu-satunya “pawang atau dukun” yang dipercaya tenungannya oleh banyak pemimpin di Indonesia.Berbagai media di Amerika kemudian memberitakan tentang hal ini, dan koran The New York Post bahkan pernah menurunkan kepala berita berbunyi: “Peramal Bintang mengendalikan segala sesuatu di Gedung Putih.”
Presiden Ronald Reagan juga dikatakan percaya bahwa hantu Presiden Abraham Lincoln menghuni Gedung Putih. Presiden Ronald Reagan terus dikenang sebagai orang yang berperan dalam diruntuhkannya tembok Berlin yang memisahkan kota Jerman itu. Ia juga dianggap ikut berperan hingga akhirnya Uni Sovyet bubar. Masa kepresidenan Ronald Reagan hampir bersamaan dengan masa jabatan Perdana Menteri Inggeris Nyonya Margaret Thatcher yang dianggap sangat garang.
Margaret Thatcher dikatakan sering mengingatkan Ronald Reagan agar jangan mudah goyah dalam berhadapan dengan Uni Sovyet.Banyak yang berkesimpulan sekiranya yang menjadi perdana menteri Inggris ketika Argentina menyerbu Pulau Malvinas/Falklandia dalam tahun 1982 bukan Margaret Thatcher, melainkan seorang lelaki, maka tipis kemungkinan Inggris akan menyerbu Pulau Malvinas untuk mengusir bala tentara Argentina yang telah mendudukinya.
Pulau Malvinas terletak hampir 19-ribu kilometer dari Inggris, dan diperlukan waktu lebih dari 15 jam untuk mencapainya lewat udara. Pulau tersebut (yang oleh Inggris dinamai Falkland) dihuni orang-orang keturunan Inggris yang lebih setia kepada London ketimbang Argentina yang terletak hanya sekitar 1500 kilometer dari Falkland/Malvinas.
Payah masuk akal bahwa bala tentara Inggris yang harus mengharungi Lautan Anlantik untuk mencapai Pulau Malvinas sanggup mendepak bala tentara Argentina yang dalam 90 menit sudah dapat mencapai Pulau Malvinas dengan pesawat udara. Konon tidak pernah terlintas di benak Argentina bahwa Perdana Menteri Margaret Thatcher, seorang perempuan, berani mengambil keputusan untuk memerintahkan militer Inggris agar menyerbu Pulau Malvinas untuk mendepak tentara Argentina.
Mungkin kegarangan Margaret Thatcher inilah yang membuat Presiden Ronald Reagan begitu mengaguminya. Kalau tadi dikatakan Presiden Ronald Reagan suka membawa Bible, maka ia juga menyadari bahwa masing-masing dari ketiga-tiga namanya, Ronald Wilson Reagan, terdiri atas 6 huruf. Dan angka 6 adalah angka sial, bisa barangkali disebut angka “dajjal”.
Dalam Bible Yohanes, Bab Wahyu 13:18 terdapat ayat berbunyi: “Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam”. (Alkitab – Lembaga Alkitab Indonesia Jakarta 1991).
Dalam sejumlah kupasan mengenai ayat ini, khusus angka 666, dalam bahasa Inggris, disimpulkan bahwa angka itu merujuk pada “Anti-Kristus”. Jadi mungkin saja Presiden Ronald Wilson Reagan meyakini hakikat ini. Wallahu a’lam.#
Editor: Ariful Hakim