Dishut Sumsel Tetapkan Siaga Satu Karhutla | Cek&Ricek wardah-colorink-your-day
Foto: Antara

Dishut Sumsel Tetapkan Siaga Satu Karhutla

Ceknricek.com -- Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Selatan menyatakan siaga satu dalam mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan tahun 2020 dengan mulai mengerahkan seluruh pasukan serta peralatan agar berada di wilayah rawan kebakaran.

Kepala Seksi Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Dishut Sumsel Dr. Syafrul Yunardy, Minggu, (5/7/20) mengatakan saat ini posko sudah berdiri di titik rawan karhutla dengan patroli wilayah yang dimasifkan jelang masuknya musim kemarau pada pertengahan Juli.

"Terutama wilayah yang sudah jarang hujan perlu diperhatikan Tinggi Muka Air (TMA) lahan gambutnya, kalau mulai turun maka kanal-kanal harus diblok supaya lahan tetap lembab," ucapnya.

Menurut dia pencegahan karhutla juga telah dimaksimalkan dengan penerapan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) pada awal Juni di wilayah Ogan Komering Ilir (OKI), Musi Banyuasin (Muba) dan Banyuasin sebagai daerah dengan lahan gambut paling luas di Sumsel.

TMC dinilai efektif dalam memastikan lahan gambut tetap lembab karena persediaan air mencukupi, selain itu perusahaan pemegang izin kawasan juga diminta mengatur TMA agar air tetap membasahi gambut.

Baca juga: 5.744 Personel Siap Dilibatkan dalam Antisipasi Karhutla di Jambi

Dishut Sumsel fokus pada tiga aspek seiring status siaga satu, kata dia, pertama memastikan satuan pengendali kebakaran di perusahaan pemegang izin sudah menyiapkan regu, peralatan dan posko pada masing-masing wilayah.

"Ada sekitar 25 perusahaan pemegang izin kawasan hutan di Sumsel, kalau di luar kawasan hutan ada ratusan mungkin karena datanya ada di Dinas Perkebunan," tambahnya.

Fokus kedua yakni mengerahkan brigade pengendali karhutla di 14 Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) agar mulai intensif menjaga kawasan hutan seiring meningkatnya titik panas yang terpantau satelit, KPH juga diminta menerapkan manajemen pengaturan air jika TMA turun.

Lalu fokus ketiga menyiapkan Masyarakat Peduli Api (MPA) sebagai regu bantuan untuk proses pemadaman, sebab berdasarkan kebanyakan kasus karhutla pada 2019, kebakaran di lahan masyarakat kerap merembet ke dalam lahan perusahaan.

Memasuki awal Juni menurutnya KPH dan Manggala Agni sudah mulai memadamkan berbagai kebakaran lahan skala kecil, atau kurang dari satu hektar dan tidak sampai meluas di beberapa titik.

"Kami mendorong perusahaan agar membuat MoU dengan pemilik lahan di perbatasan supaya sama-sama gotong royong mencegah kebakaran, serta gotong-royong ketika api sudah meluas," tambahnya. (Ant)

BACA JUGA: Cek EKONOMI & BISNIS, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini



Berita Terkait