Ceknricek.com -- Penerapan protokol kesehatan yang ketat oleh Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berbuah manis.
Kini sejumlah hotel dan restoran di wilayah tersebut menjadi tujuan penyelenggaraan pertemuan, insentif, konferensi dan pameran (MICE) baik berskala nasional maupun lokal.
Dalam keterangannya kepada awak media di Yogyakarta, Jumat, (13/11/20) Ketua PHRI Yogyakarta Deddy Pranowo Eryono mengungkapkan kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan di perhotelan menjadi daya tarik penyelenggaraan MICE di daerahnya.
“Sejumlah instansi kementerian maupun swasta memilih menggelar MICE di Yogyakarta karena protokol kesehatannya dinilai sudah bagus,” katanya.
Deddy memaparkan kesan mengenai kedisiplinan penerapan protokol kesehatan di perhotelan dan restoran di Yogyakarta amat berpengaruh terhadap MICE yang hingga kini rata-rata memiliki persentase 20 persen dari okupansi masing-masing hotel di Yogyakarta.
Klik video untuk tahu lebih banyak - SOSIALISASI 3M DARI VINA PANDUWINATA
Lebih lanjut ia menjelaskan berdasarkan hasil evaluasi terhadap penyelenggaraan MICE di perhotelan di Yogyakarta secara keseluruhan dipastikan menerapkan protokol kesehatan dengan baik. Mulai dari pengaturan jarak meja setiap peserta, pemakaian masker, hingga penyediaan hand sanitizer di masing-masing ruangan.
“Kalau dari manajemen hotelnya sejauh ini sudah sesuai protokol kesehatan.Hanya saja, terkadang tamu-tamunya yang justru enggan memakai masker,” ujarnya.
Secara umum tren positif penyelenggaraan MICE tidak terlepas dari upaya verifikasi hotel dan restoran yang hingga kini terus dilakukan PHRI Yogyakarta. Tujuannya memastikan penerapan serta penyediaan sarana dan prasarana protokol kesehatan.
Deddy Pranowo Eryono seperti dilansir Antara menyatakan hingga saat ini tercatat sebanyak 142 hotel yang telah terverifikasi. Hingga akhir 2020 ditargetkan 162 hotel yang beroperasi di Daerah Istimewa Yogyakarta sudah terverifikasi semua.
“Pada intinya kami mendukung hotel yang sudah menerapkan verifikasi karena tentu menjadi nilai jual,” pungkasnya.
Baca juga: Satgas COVID-19: 25 Ribu Warga Tolak Edukasi Soal Protokol Kesehatan
Baca juga: Tak Kalah Penting dari 3M, Praktik 3T Perlu Dilakukan untuk Cegah Covid-19