Ceknricek.com -- Anak-anak dan balita selama pandemi COVID-19 seperti berada dalam posisi terjebak. Menurut dokter spesialis anak, dr. Charles, M.Sc, Sp.A saat bermain, anak-anak saat bermain risiko terpapar virus corona cukup tinggi.
“Anak-anak lebih rentan terpapar COVID-19 karena mereka pada umumnya belum paham cara pakai masker yang benar, cuci tangan dengan sabun dan jaga jarak, “ papar dokter Charles dalam bincang-bincang virtual di Media Center Satgas COVID-19, Jakarta, Rabu, (14/10/20).
Dalam kondisi seperti itu, peran orang tua sangat dibutuhkan. Orang tua harus menjelaskan pentingnya memakai masker dan buatlah anak-anak nyaman dengan protokol kesehatan khususnya 3M.
“Ingat, anak-anak itu peniru yang baik. Mereka akan selalu perhatikan apa yang dilakukan orang tuanya. Jika orang tua tunjukkan contoh pakai masker, jaga jarak dan cuci tangan yang benar, mereka pasti ikut, “ kata dokter yang bertugas di RSUD Jati Padang ini.
Orang tua, lanjut dokter Charles berkewajiban memberikan contoh kebiasaan baru. Tujuannya, saat keluar bermain dengan teman-teman dan berada di luar rumah, mereka akan selalu ingat apa yang dipesan orangtuanya.
Apabila anak-anak dan balita terpapar COVID-19, dokter Charles menyarankan agar dirawat dengan pola isolasi mandiri. Pasalnya, anak-anak masuk dalam kelompok pasien corona dengan gejala ringan atau tanpa gejala.
“Anak-anak butuh perawatan suportif, artinya mereka tidak perlu harus dipisahkan dari orang tuanya dan dibawa ke rumah sakit. Sebaiknya lakukan isolasi mandiri di rumah,” saran dia.
Selama perawatan tetap jalankan protokol kesehatan dan terangkan kepada anak pentingnya pola hidup sehat. Kurangi kebiasaan memeluk dan mencium anak selama masa pandemi COVID-19 ini. Hindari kontak atau pegang barang-barang yang dibawa dari luar rumah. Di sini peran ibu begitu sentral dalam memberikan nasihat dan pesan kepada anak.
Baca juga: Edukasi Anak Soal COVID-19, Rahma Sarita Manfaatkan Youtube
Baca juga: Lewat Lagu, Afgan Semangati Anak-Anak Hadapi Pandemi COVID-19