Dubes RI di China Usulkan Konferensi Internasional Bahasa Indonesia | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto : Kemlu

Dubes RI di China Usulkan Konferensi Internasional Bahasa Indonesia

Ceknricek.com -- Duta Besar RI untuk Cina merangkap Mongolia Djauhari Oratmangun mengusulkan digelarnya Konferensi Internasional Bahasa Indonesia.

"Setidaknya kita harus bisa menggelar kegiatan semacam 'International Conference for Bahasa Indonesia'," katanya di Beijing, Kamis (28/3).

Kegiatan tersebut sangat mendesak untuk digelar mengingat makin banyaknya warga negara asing yang tertarik belajar Bahasa Indonesia, baik di negaranya sendiri maupun di Indonesia.

Menurut Dubes Djauhari, Bahasa Indonesia lebih mudah dipelajari dibandingkan dengan bahasa-bahasa asing lainnya.

"Bahasa Indonesia tidak punya 'grammar' dan tidak membedakan gender. Demikian pula dengan tulisannya sangat mudah dibaca oleh siapa saja," kata mantan Dubes RI untuk Rusia merangkap Belarusia yang berkedudukan di KBRI Moskow itu.

Pernyataan tersebut sekaligus menanggapi pernyataan Kepala Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan (PPSDK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Prof. Emi Emilia.

"Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009, Bahasa Indonesia harus bisa menjadi bahasa internasional," katanya.

Sumber : Antara

Prof. Emi Emilia menyatakan, pemerintah Indonesia menargetkan tahun 2045 Bahasa Indonesia menjadi salah satu bahasa internasional. Untuk bisa merealisasikan target tersebut, maka perlu digelar forum-forum berskala internasional.

Di Cina sendiri terdapat 12 perguruan tinggi yang menyelenggarakan program studi Bahasa Indonesia. Prodi Bahasa Indonesia yang dibuka oleh kampus-kampus yang tersebar di beberapa daerah di daratan Tiongkok itu rata-rata memiliki mahasiswa berjumlah 200-300 orang.

Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Beijing setiap tahun memberangkatkan 20-25 mahasiswa Cina untuk belajar Bahasa Indonesia selama 12 bulan di beberapa perguruan tinggi di Indonesia.

Kuota beasiswa Dharmasiswa sebanyak 20-25 tersebut diperebutkan 300 hingga 400 mahasiswa Prodi Bahasa Indonesia dari berbagai daerah di Cina. (Antara)



Berita Terkait