Enam Spesies Hiu Berjalan Ditemukan di Perairan Indonesia | Cek&Ricek wardah-colorink-your-day
Foto: Istimewa

Enam Spesies Hiu Berjalan Ditemukan di Perairan Indonesia

Ceknricek.com -- Sebanyak enam spesies hiu (walking shark) berjalan ditemukan di perairan Indonesia tepatnya di wilayah Perairan Raja Ampat, Provinsi Papua Barat dan Halmahera, Provinsi Maluku Utara. 

Lewat penelitian yang dilakukan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation (CSIRO), University of Queensland, Australia, University of Florida, AS dan Conservation International (CI), hiu berjalan itu saat masih dalam proses diferensiasi.  

"Enam dari spesies hiu berjalan di dunia dapat dijumpai di Indonesia. Dengan kata lain Indonesia adalah rumah bagi hiu berjalan. Spesies-spesies itu merupakan endemik sehingga Pemerintah Indonesia harus bangga dan perlu memastikan bahwa jenis hiu unik ini terlindungi termasuk habitatnya," kata Fahmi, salah satu penulis dan peneliti di tim tersebut Kamis (23/1). 

Menurut Dr Christine Dudgeon, penulis utama dan peneliti dari University of Queensland tingkat keanekaragaman hayati laut Indonesia dinilai sangat tinggi. Temuan tersebut pun menjadi tahap awal yang baik bagi peneliti, pemerintah dan LSM di Indonesia untuk dapat lebih memahami mengenai spesies unik lautan, khususnya hiu berjalan. 

Enam Spesies Hiu Berjalan Ditemukan di Perairan Indonesia
Sumber: Istimewa

"Melalui pendekatan filogeni molekuler, kami dapat memperkirakan kapan mereka berevolusi serta menyelidiki proses yang mengarah pada spesiasi proses terbentuknya spesies baru. Kami menemukan bahwa perubahan permukaan laut, formasi terumbu karang baru dan daratan memainkan peran," tulisnya dalam siaran pers yang diterima Antara. 

Sekadar informasi, spesies hiu berjalan di Indonesia pertama kali dideskripsikan pada tahun 1824 dari Kepulauan Raja Ampat (H. freycinetti), namun pada tahun 2008 dua spesies hiu berjalan dideskripsikan dari Kaimana (H. henryi) dan Teluk Cendrawasih (H. galei).  

Baca Juga: Cecak Spesies Baru Ditemukan di Gunung Muria Jateng

Lima tahun berselang, pada tahun 2013, dideskripsikan juga spesies hiu berjalan dari Halmahera (H. halmahera). Berbeda dari hiu pada umumnya, spesies hiu tersebut dapat berjalan dengan menggunakan sirip mereka. Hingga kini belum dapat diketahui kapan tepatnya spesies-spesies tersebut akan berevolusi. 

Sementara itu, habitat yang terbatas dan terisolasi membuat mereka sangat rentan terhadap ancaman, seperti penangkapan berlebih sebagaimana diungkapkan Senior Director Marine Program Conservation International Victor Nikijuluw. 

"Perlu diingat bahwa ancaman ini tidak hanya datang dari kegiatan di pesisir saja. Tapi juga dari daratan seperti sampah plastik, limbah dari pabrik dan pembangunan yang tidak terkendali dan terencana," katanya.

Dia pun menyarankan untuk segera melakukan upaya konservasi yang terintegrasi antara darat dan laut untuk memastikan keberlangsungan hidup dari spesies endemik ini. “Hal-hal tersebut (sampah) akan merusak terumbu karang yang merupakan habitat penting di mana hiu berjalan menghabiskan seluruh hidupnya," tambah Nikijuluw. 

Atas temuan baru ini diharapkan dapat membuat lebih banyak spesies hiu berjalan masuk di dalam "International Union for Conservation of Nature Red List". 

BACA JUGA: Cek SEJARAH, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.


Editor: Farid R Iskandar


Berita Terkait