Eros Djarot, Ketum GBN, Desak Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto: Istimewa

Eros Djarot, Ketum GBN, Desak Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan

Ceknricek.com--Ketua Umum (Ketum) Gerakan Bhinneka Nasionalis (GBN), Erros Djarot, berbelasungkawa sekaligus menyatakan prihatin, atas 127 korban jiwa, termasuk dua petugas polisi, dalam kerusuhan suporter sepakbola di Kabupaten Malang 1 Oktober 2022. 

Sebelumnya diberitakan, kerusuhan antar suporter dampak dari kekalahan Arema FC dari Persebaya dengan skor 2-3 dalam laga derby itu juga membuat 100 orang lebih harus segera dirawat darurat di RSUD Kanjuruhan, Malang .

Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta menyatakan korban tewas akibat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang tercatat 127 orang. Dan dua di antaranya petugas Polri.

Dalam siaran pers yang diterima redaksi, Minggu (2/10/22), Erros menyatakan dukungan dan loyalitas memang layak diberikan. Tapi aksi kekerasan, terutama oleh suporter, apalagi dalam giat olahraga justru cermin buruk "ketidaksportifan".

Menyikapi hal ini, Erros memberi peringatan keras terhadap beberapa hal, yang bisa menjadi catatan penting, yakni:

1.Kelalaian aparat yang tidak bersikap antisipatif, terutama dari pihak intelijen dan reserve yang kurang menyiapkan langkah preventif sedini mungkin. 

2.Penyelenggara pertandingan yang kurang bertanggung jawab, karena cenderung mengejar keuntungan materi semata.

3.Sikap pemilik klub yang lepas tangan, nyaris tidak pernah memberikan edukasi dan pentingnya budaya anti kekerasan,  jiwa ksatria dan sportsmanship terhadap para pendukung/fans klub mereka.

4.Kegagalan tupoksi Kementerian Pemuda dan  Olahraga dalam melakukan pembinaan olahraga, terutama atas berbagai CabOR yang terindikasi dikuasai oleh Mafia Judi. Juga atas tupoksi Kemenpora RI dalam menanamkan nilai-nilai luhur olahraga sebagai salah satu instrumen juang nation and character building.

5.Seluruh elemen bangsa Indonesia agar mau lagi kembali bersikap jujur, sportif dan ksatria, terutama dalam menghadapi kekalahan, tanpa mengedepankan lagi jiwa korsa yang tidak pada tempatnya, apalagi secara berlebihan.

"Untuk itu GBN mendesak agar tragedi ini segera diusut tuntas sehingga jelas siapa saja yang wajib bertanggung jawab atas 127 nyawa yang tewas percuma itu,"pungkas Erros dalam siaran pers yang juga  ditandatangani Ari Purnama (Ketua Bidang Pemuda & OlahRaga) dan Dhia Prekasha Yoedha (Sekretaris Jenderal).


Editor: Ariful Hakim


Berita Terkait