Google Doodle Peringati Hari Bumi dengan Video Animasi Keberagaman Hayati | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Sumber : Google

Google Doodle Peringati Hari Bumi dengan Video Animasi Keberagaman Hayati

Ceknricek.com -- Google ikut meramaikan perayaaan Bumi (Earth Day) pada 22 April 2019 melalui Google Doodle. Laman utama pencarian Google disulap menjadi sebuah video animasi pendek yang menampilkan deretan flora dan fauna eksotis yang hidup di bumi. Saat mengklik Google Earth Doodle Day 2019, ia memperbesar untuk menampilkan beberapa hewan dan tanaman paling keren di planet ini.

Tidak seperti Google Doodles lainnya, acara bertema Hari Bumi 2019 ini menampilkan fakta-fakta menyenangkan tentang makhluk dan tanaman hijau paling menarik di dunia. Termasuk elang laut yang berkeliaran, kayu merah, dan lebih banyak jenis keanekaragaman hayati yang cantik.

"Doodle Hari Bumi tahunan tahun ini membawa kita keliling planet yang kita sebut rumah untuk menemukan beberapa organisme menakjubkan yang menghuninya. Secara khusus, tayangan slide interaktif Doodle mengeksplorasi enam organisme di seluruh Bumi bersama dengan superlatif duniawi mereka," ujar juru bicara Google dalam pernyataan pers, seperti dikutip laman Geek, Senin (22/4).

Gambar Doodle diciptakan oleh Kevin Laughlin itu, bertujuan untuk menunjukkan kepada semua orang karakteristik yang menjadikan planet ini indah untuk hidup. Saat Doodle pertama kali dibuka, hewan pertama yang akan Anda lihat adalah elang laut yang berkeliaran, yang memiliki lebar sayap terluas dari semua burung yang hidup.

Selanjutnya, Doodle menunjukkan pohon kayu merah yang juga dikenal sebagai pohon tertinggi di Bumi. Doodle juga membalik-balik Paedophryne Amauensis, yang memegang rekor dunia untuk katak terkecil di dunia dan vertebrata terkecil, dan lily air Amazon, salah satu tanaman air terbesar di planet ini.

Penutup Doodle adalah coelacanth (ikan raja laut), makhluk air berusia 407 juta tahun yang merupakan salah satu spesies tertua di dunia yang hidup dalam gua laut yang dalam. Habitat ikan coelacanth di Indonesia berada di sekitar perairan Laut Sulawesi, terutama di sekitar Pulau Manado Tua dan berada pada kedalamanan lebih dari 180 meter dengan suhu maksimal 18 derajat celsius.

"Sangat mudah bagi kita manusia untuk menganggap diri kita sebagai sesuatu yang terpisah atau terpisah dari alam," kata Laughlin dalam siaran pers. "Jika Anda memilih satu hari dari setahun untuk mengingat bahwa kita semua di bumi ini sebanyak cacing, gunung, atau pohon, Hari Bumi bisa menjadi hari itu."



Berita Terkait