Google Doodle Semarakkan Hari Anak Nasional Indonesia | Cek&Ricek wardah-colorink-your-day
Foto: Istimewa

Google Doodle Semarakkan Hari Anak Nasional Indonesia

Ceknricek.com -- Hari Anak Nasional (HAN) yang diperingati setiap 23 Juli menjadi tema Google Doodle hari ini, Kamis (23/7/20). Hal ini bisa dilihat ketika pengguna mengakses laman web Google di browser PC/ laptop atau smartphone.

Di ilustrasi Google Doodle kali ini, tampak gambar anak-anak yang bergembira sedang melakukan berbagai macam permainan dengan kostum dan piyama hewan.

Terlihat mereke begitu riang bermain dengan berbagai macam bentik helan dan benda yang terbuat dari kertas (origami) dengan warna-warni  yang identik dengan perusahaan tersebut.

Sejarah Hari Anak Nasional di Indonesia sendiri sempat mengalami berbagai perubahan baik dari tanggal dan era kepempimpinan presiden Indonesia.

Baca juga: Google Meet Bakal Rilis Fitur Keamanan Baru

Tanggal peringatan HAN sempat mengsalami perubahan hingga akhirnya Presiden Soeharto menegeluarkan Keputusan Presiden (Kepres) No.44/1984 yang memutuskan bahwa HAN diperingati setiap tanggal 23 Juli.

Pemilihan tanggal 23 Juli diselaraskan dengan pengesahan Undang-Undang tentang kesejahteraan anak pada 23 Juli 1979. Peringatan HAN diselenggarakan untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara yang ramah anak.

Usung Tema Anak Terlindungi, Indonesia Maju

Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) pada peringatan HAN kali ini mengusung tema “Anak Terlindungi, Indonesia Maju” dan tagline #AnakIndonesiaGembiradiRumah.

Menurut Menteri PPA, Bintang Puspayoga tagline tersebut dibuat karena  mengingat kondisi pandemi Covid-19 yang belum mereda di Indonesia dalam masa new normal.

“Peringatan HAN 2020 secara virtual tidak mengurangi makna dari sebuah bentuk perhatian negara atas penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus bangsa”, tulis Puspayoga dalam siaran pers yang diterima Rabu, (22/7/20).

Lebih lanjut dia mengimbau peran keluarga dalam pengasuhan anak yang aman dan bak demi menentukan pembentukan karakter sang anak. Terlebih menurutnya saat ini semakin hari semakin berat tantangannya di era digital dan masa sulit pandemi.

“Jika orangtua menemui kesulitan dalam pengasuhan, ayah dan ibu bisa memanfaatkan layanan konseling pengasuhan di 135 Puspaga (Pusat Pembelajaran Keluarga) binaan Kemen PPPA yang tersebar di Indonesia,” ujar Menteri Bintang.

BACA JUGA: Cek FILM & MUSIK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini



Berita Terkait