Oleh Marsma TNI (Purn). Dr. dr. Krismono Irwanto., MHKes.
12/20/2024, 14:50 WIB
Ceknricek.com--Coba bayangkan Indonesia tanpa peran perempuan. Mustahil, bukan? Sejarah telah membuktikan bahwa perempuan Indonesia bukan sekadar pelengkap dalam panggung kehidupan berbangsa. Mereka adalah para pejuang tangguh yang berani mendobrak batasan dan mengubah paradigma.
Tanggal 22 Desember seharusnya menjadi momentum yang mengguncang kesadaran kita. Pada 1928, di tengah zaman yang masih gelap oleh kolonialisme dan patriarki, sekelompok perempuan berani menggelar Kongres Perempuan pertama di Yogyakarta. Bayangkan keberanian mereka! Di era di mana suara perempuan seringkali dibungkam, mereka justru berteriak lantang menuntut hak pendidikan, kesehatan, dan partisipasi politik.
Mari kita bicara fakta: Perjuangan mereka bukan tanpa hasil. Lihat sekeliling kita hari ini. Perempuan Indonesia telah membuktikan diri di berbagai bidang. Mereka menjadi CEO perusahaan multinasional, memimpin riset-riset groundbreaking, menjadi seniman yang karyanya mendunia, hingga menduduki posisi strategis di pemerintahan. Ini bukan kebetulan, tapi buah dari keringat dan air mata para pionir perempuan Indonesia.
Namun jangan dulu berbangga. Masih banyak "pekerjaan rumah" yang harus kita selesaikan bersama. Diskriminasi di tempat kerja masih terjadi. Pelecehan dan kekerasan berbasis gender masih menjadi mimpi buruk. Kesenjangan upah masih menjadi realita pahit. Data menunjukkan bahwa perempuan masih harus bekerja dua kali lebih keras untuk mendapatkan pengakuan yang setara dengan laki-laki.
Yang lebih memprihatinkan, banyak perempuan masih takut untuk menjadi diri sendiri. Mereka terjebak dalam ekspektasi sosial yang mengharuskan mereka menjadi "sempurna" dalam segala hal: harus cantik menurut standar masyarakat, harus jadi ibu yang ideal, harus sukses berkarier, tapi juga tidak boleh "terlalu" ambisius. Bukankah ini absurd?
Inilah saatnya kita meneriakkan dengan lantang: Setiap perempuan berhak menjadi diri sendiri! Anda tidak harus mengikuti standar kecantikan yang didikte media. Anda tidak harus memenuhi ekspektasi sosial yang tidak masuk akal. Anda berhak mengejar mimpi dengan cara Anda sendiri.
Keunikan adalah kekuatan. Setiap perempuan memiliki definisi kesuksesannya sendiri. Ada yang memilih menjadi ibu rumah tangga penuh waktu ini pilihan yang sama terhormatnya dengan menjadi eksekutif perusahaan. Ada yang memutuskan untuk tidak menikah dan fokus pada karier ini juga pilihan yang valid. Ada yang berhasil menyeimbangkan keduanya ini bukan keharusan, tapi prestasi yang patut diapresiasi.
Studi global telah membuktikan bahwa negara-negara yang memberi ruang bagi perempuan untuk menjadi diri sendiri dan berkembang secara setara justru memiliki tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi. Ini bukan coincidence. Ketika perempuan diberi kesempatan untuk mengekspresikan potensi mereka secara penuh, seluruh masyarakat akan mendapat manfaatnya.
Jadi, apa yang bisa kita lakukan? Para pembuat kebijakan: ciptakan regulasi yang berpihak pada kesetaraan dan melindungi hak-hak perempuan. Pelaku bisnis: terapkan kebijakan yang mendukung work-life balance dan equal pay. Institusi pendidikan: tanamkan nilai-nilai kesetaraan sejak dini. Media: tampilkan representasi perempuan yang lebih beragam dan realistis.
Yang terpenting, bagi setiap perempuan Indonesia: Beranilah menjadi diri sendiri! Jangan biarkan siapapun mendefinisikan kesuksesan atau kebahagiaan Anda. Setiap langkah Anda menuju impian, setiap keputusan untuk tetap teguh pada prinsip, adalah kontribusi nyata bagi perjuangan kesetaraan.
Hari Ibu seharusnya menjadi perayaan keberagaman dan keunikan setiap perempuan Indonesia. Ini bukan hanya tentang peran sebagai ibu, tapi tentang penghormatan terhadap setiap pilihan dan perjuangan perempuan. Setiap perempuan yang berani menjadi diri sendiri adalah inspirasi bagi generasi mendatang.
Ingatlah: Ketika satu perempuan berani bangkit dan menunjukkan jati dirinya yang sejati, dia membuka jalan bagi ribuan perempuan lain untuk melakukan hal yang sama. Inilah esensi sejati dari peringatan Hari Ibu: merayakan keberanian untuk menjadi autentik, mendukung setiap pilihan hidup, dan bersama-sama menciptakan Indonesia yang lebih setara dan inklusif.
Mari jadikan setiap hari sebagai Hari Ibu bukan dengan ucapan manis atau hadiah mewah, tapi dengan aksi nyata mendukung kesetaraan dan menghargai keunikan setiap perempuan Indonesia. Karena kemajuan bangsa ini akan terwujud ketika setiap perempuan berani menjadi versi terbaik dari diri mereka sendiri.
Editor: Ariful Hakim