Oleh Redaksi Ceknricek.com
12/14/2019, 15:41 WIB
Ceknricek.com -- Harry Kaligis Sabtu (14/12) siang terpilih sebagai Ketua Umum Keluarga Alumni Program Persahabatan Jepang Abad 21 (Kappija 21) priode 2019-2022. Ia terpilih secara aklamasi menggantikan ketua lama Mulyono Lodji dalam Musyawarah Nasional Kappija 21 yang berlangsung di Grand Ball Room, Hotel Ambhara, Blok M, Jakarta Selatan.
Munas dibuka Ketua MPR-RI, Bambang Soesatyo. Dihadiri oleh mantan Dubes RI di Hongaria, Wening Esthyprobo--alumni angkatan 1986; dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Tjahjo Kumolo--alumni angkatan 1984.
“Saya mahasiswa FH Undip waktu ikut program ke Jepang itu” ujar Tjahjo yang didaulat naik panggung untuk menceritakan pengalamannya satu bulan tinggal di Jepang mengikuti program itu.
“Program ini yang membuat saya mengenal banyak teman dari berbagai daerah,” kata dia. Tjahjo bercerita juga mengenai karier politik yang sudah berlangsung 37 tahun. “30 tahun di antaranya menjadi anggota parlemen. Terus menerus. Memecahkan rekor Muri,” ujarnya berseloroh menjawab pertanyaan alumni.
Foto: Istimewa
Baca Juga: Terkenang-kenang Nakasone Programme
“Setelah 5 tahun menjadi Mendagri, saya sebenarnya kepengin istirahat. Kalau toh pun ditawari mengabdi lagi, saya kepengin jadi Duta Besar RI di Jepang. Tapi Presiden Jokowi tidak setuju. Beliau meminta saya tetap masuk dalam kabinetnya pada pemerintahan periode kedua sekarang,” papar mantan Sekjen PDI-P itu.
Berperan Tingkatkan lnvestasi
Dalam sambutan pembukaannya, Ketua MPR-RI Bambang Soesatyo berpesan kepada seluruh alumni untuk mengabdikan potensi mereka untuk memberdayakan masyarakat di bidang ekonomi. Minta relasi Jepang untuk meningkatkan investasinya di Indonesia. Jangan kalah sama Singapura yang menempati urutan pertama dalam hal investasi di Tanah Air. “Ayo para alumni tunjukkan kemampuan kalian meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Tidak usah jadi politisi, sudah banyak yang melakoni itu di sini,” ajak Bamsoet, panggilan akrab Bambang Soesatyo.
Foto: Istimewa
Sidang 40 Menit
Munas Kappija dihadiri 216 alumni dari seluruh Indonesia. Dipimpin Ilham Bintang--alumni Kappija angkatan 1985--sidang hanya menghabiskan waktu 40 menit untuk merampungkan pemilihan pengurus baru. Ada dua calon Ketua Umum yang maju. Namun satu calon ternyata tidak memenuhi syarat karena belum pernah jadi pengurus Kappija 21 baik di tingkat pusat maupun daerah.
Setelah menyampaikan visi dan misinya, pimpinan sidang kemudian menawarkan kepada peserta apakah dapat menyetujui secara aklamasi Harry Kaligis memimpin Kappija-21? Sontak tawaran itu disambut gemuruh tepuk tangan seluruh peserta munas: Setuju!
Foto: Istimewa
Harry yang juga sebagai ketua formatur dibantu dua formatur dari Aceh dan NTT sebagai representasi Indonesia Timur dan Barat. Formatur diberi waktu paling lama satu bulan untuk menyusun pengurus lengkap Kappija-21.
Baca Juga: Nostalgia Gohang Group
Sidang juga mengesahkan AD/ART Kappija 21 yang baru. Isinya, antara lain menetapkan masa kepengurusan satu periode 3 tahun. Pengurus hanya boleh menjabat dua periode.
Program Persahabatan Indonesia-Jepang Abad 21 dirintis oleh PM Jepang, Yasuhiro Nakasone (101 tahun). Program ini juga dikenal sebagai Nakasone Programme. Dimulai tahun 1984, saat Nakasone menjabat PM Jepang masa itu, hingga sekarang.
Foto: Istimewa
Setiap tahun sejak 1984, Pemerintah Jepang mengundang ratusan pemuda dari kawasan Asean untuk melihat persiapan Jepang menyongsong Abad 21. Dari Indonesia setiap tahun 150 peserta program berangkat ke Jepang. Jumlah alumni itu di Indonesia mencapai 4.187 orang.
“Jumlah orang-orang terpilih itu betul-betul potensi bangsa yang tidak boleh diabaikan begitu saja,” komentar Bamsoet.
BACA JUGA: Cek OLAHRAGA, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.