Oleh Redaksi Ceknricek.com
06/05/2025, 15:33 WIB
Ceknricek.com--Semua anak adalah bintang, dalam versinya masing-masing. Setiap pencapaian sekecil apapun adalah keberhasilan mereka. Dan selayaknya bintang, mereka patut dirayakan.
Namun tentunya setiap pencapaian akan disertai juga dengan tanggung jawab. Maka tugas orang tua dan guru untuk membekali mereka dengan kepedulian mengemban tanggung jawab di masa depan.
Kurang lebih pemikiran itulah yang mendasari acara pelepasan Kelas 6 Angkatan 62 SD Muhammadiyah 5 (MUMA) Jakarta Selatan, yang diadakan di Foothill Resort Sentul pada Selasa (3/6/25).
Acara MUMA 62 ALL STAR –INITIATION DAY yang mengusung tema “WE ARE ALL STAR” adalah hasil kolaborasi kompak antara sekolah, orang tua murid, dan murid sendiri.
Seperti namanya, ini bukan sekedar seremoni kelulusan (graduation) yang gegap gempita, tapi lebih dari itu. Acara ini diarahkan sebagai inisiasi (initiation) sebuah gerakan yang diharapkan mampu menggerakkan kesadaran orang tua dan anak untuk menghindarkan diri dari pengaruh buruk penggunaan gadget.
Foto: Istimewa
Penggunaan gadget sudah tak bisa dihindarkan dalam kehidupan sosial dan budaya masyarakat masa kini, termasuk –dan terutama, anak-anak. Namun mengingat dampaknya yang seperti pisau bermata dua, tentu saja pengendalian dan pembatasan perlu dilakukan dengan sadar, bukan hanya oleh orang tua, tapi juga secara sadar dan aktif dilakukan anak-anak.
Hal ini sejalan dengan salah satu program prioritas Pemerintah RI dan isu global terkait dampak gadget pada anak dan remaja.Salah satu caranya adalah dengan pembiasaan mind set, bahwa ada banyak kegembiraan yang bisa dilakukan tanpa gadget. “Put that tech thingy for a while, and you’ll find more sincere smile”.
Kurang lebih demikianlah output yang diharapkan dari inisiasi bertajuk “TARO DULU GADGETNYA SATU HARI”. Mengapa satu hari? Karena gerakan ini dimulai tepat pada acara MUMA 62 ALL STAR.
Pada hari ini semua peserta murid kelas 6 angkatan 62 SD Muhammadiyah 5 Jakarta Selatan tidak diperkenankan membawa gadget (handphone, tablet,dan lainnya). Mereka didorong untuk benar-benar terlibat dan menikmati acara yang tidak hanya dilakukan di dalam ruangan, tapi juga di alam terbuka.
Dimulai dengan touring offroad on jeep di pagi hari menelusuri perbukitan hijau Sentul, yang di organize oleh Team Adventure dari Zona Trekking Indonesia (ZTI). Anak-anak diajak bermain di alam terbuka hingga saatnya pengukuhan inisiasi “TARO DULU GADGETNYA SATU HARI”.
Foto: Istimewa
Menandakan anak-anak lulusan MUMA 62 (Muhammadiyah 5 Angkatan 62,red.) dengan sadar dan bertanggungjawab akan lebih mengendalikan ketergantungan dan dampak buruk gadget dalam kesehariannya.
Lepas tengah hari, sekitar jam 2 siang acara dilanjutkan di area semi outdoor Foothill Resort Sentul, sebagai garis finish kegiatan offroad.Seremoni pelepasan masa SD berganti masa SMP akan dilakukan secara simbolis.
Venue acara yang dihiasi dengan dekorasi bertema galaksi, selaras dengan tema besar WE ARE ALL STAR(S). Dalam sesi kedua ini, ada pesan utama yang ingin disampaikan para orang tua dan guru SD Muhammadiyah 5 Jakarta Selatan sebagai sekolah yang bervisi “Achievement School” untuk lulusan MUMA Angkatan 62. Yaitu bahwa setiap pencapaian keilmuan haruslah didasari oleh adab yang luhur. Seperti yang ditekankan oleh Imam Syafi’i dan menjadi prinsip dasar dalam Pendidikan Islam, yang menempatkan adab sebagai prasyarat untuk memperoleh ilmu yang berkah dan bermanfaat.
Pilihan untuk mengedepankan adab sebelum ilmu sangat relevan untuk generasi muda Islam. Dengan mendahulukan adab, ilmu yang diperoleh akan menjadi lebih bermakna, berkah, dan bermanfaat bagi diri sendiri dan orang disekitar kita.
Foto: Istimewa
Salah satu yang menarik perhatian juga adalah caption yang tertuang pada salah satu banner yang berbunyi: “PUNGUT SAMPAH GAK MASALAH”.Yang jika tidak disebut sebagai inisiasi,pesan ini menyuarakan kesadaran panitia dan seluruh peserta untuk melaksanakan acara yang minim sampah.
Jika melihat sampah, jangan sungkan untuk memungutnya, dan membuangnya di tempat sampah yang sudah disediakan secara ekstra pada hari pelaksanaan. Paling tidak, pesan itu bold untuk dilakukan bersama oleh semua peserta di satu hari itu.
Maka sekali lagi, MUMA 62 ALL STA–INITIATION DAY bukanlah sebuah seremoni biasa. Ada nilai-nilai penting yang ingin ditanamkan melalui acara ini. Nilai-nilai yang diharapkan tetap dipegang teguh ketika anak-anak menempuh perjalanan mereka berikutnya, untuk menjadi bintang-bintang bersinar di galaksi yang berbeda.
Editor: Ariful Hakim