Helmy Yahya: Enrique Pengeliling Bumi Pertama Asal Maluku | Cek&Ricek wardah-colorink-your-day
Sumber: Istimewa

Helmy Yahya: Enrique Pengeliling Bumi Pertama Asal Maluku

Ceknricek.com--Selama 500 tahun, Bangsa Eropa mengakui Magellan dan Elcano sebagai pengeliling bumi pertama karena mereka adalah bangsanya sendiri. Namun, fakta yang ditutupi adalah bahwa ternyata yang berhasil lebih dulu untuk mengelilingi bumi adalah Enrique, anak asli Maluku.

Hal itu bisa diketahui dari buku tulisan Helmy Yahya yang berjudul “Pengeliling Bumi Pertama adalah Orang Indonesia: Enrique Maluku” (2014). Saat ini Helmy Yahya tengah menggarap buku keduanya dengan judul “Clavis Mundi” yang akan segera diterbitkan. 

Enrique adalah seorang tokoh penting dalam sejarah Indonesia yang dapat dibanggakan karena berhasil mengelilingi bumi. Indonesia dapat berbesar hati memiliki tokoh sejarah layaknya Enrique. Helmy Yahya berharap orang Indonesia sadar akan pentingnya sosok ini dan jangan sampai jatuh ke tangan Malaysia sehingga dunia mengingatnya sebagai orang Malaysia bukan lagi Indonesia.

Foto: Istimewa

Keyakinan Helmy Yahya akan Enrique sebagai pengeliling bumi pertama asal Indonesia adalah berdasarkan catatan sejarah Antonio Pigafetta dan Maximilianus Transylvanus, serta hasil riset mendalam dari Reinhard Tawas. 

Maximillians Transylvanus (Asisten dan Notulen Raja Charles I Spanyol, yang juga merangkap sebagai Charles v - raja tahta suci vatican), menulis De Moluccis Insulis (1522) setelah mewawancarai 18 orang awak kapal Victoria yang berhasil kembali ke Spanyol dibawah pimpinan Juan Sebastian Elcano.

Sebelumnya, selama beratus-ratus tahun, banyak orang mengira Ferdinand Magellan adalah orang pertama yang berhasil mengelilingi bumi. Padahal, faktanya Ferdinand Magellan terbunuh di Mactan, Filipina dalam perang melawan Raja Lapu-Lapu yang sangat antipati terhadap kedatangan Bangsa Eropa.

Foto: Istimewa

Enrique Maluku yang pada saat itu ikut dalam Armada De Moluccas, berperan sebagai tangan kanan Ferdinand Magellan dan penerjemah dalam ekspedisi ini. Dengan sampai di Cebu, Filipina, Enrique Maluku sudah melengkapi putaran keliling bumi 360°, lebih cepat 17 bulan daripada Sebastian de Elcano.

Keberhasilan Enrique inilah yang membuat Malaysia melihat ini sebagai peluang untuk kembali mencuri aset Bangsa Indonesia. Mereka bahkan bersusah payah untuk membuat hal ini seakan nyata dengan mengganti nama Enrique dan menyebutnya sebagai Panglima Awang. Bahkan, mereka sampai membuat patung Panglima Awang di Museum Maritim, Malaka. Nama Panglima Awang sangat mereka hormati dan dijadikan nama jalan untuk mengabadikannya.


Editor: Ariful Hakim


Berita Terkait