Hoaks, Ambulans Ugal Ugalan Nambrak Mobil Masyarakat | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Sumber: Istimewa

Hoaks, Ambulans Ugal Ugalan Nambrak Mobil Masyarakat

Ceknricek.com--Berita tentang pandemi Covid-19 memang menjadi berita utama semenjak virus Covid-19 masuk ke Indonesia. Namun, banyak yang membuat konten yang menyesatkan berkaitan dengan virus Covid-19. Salah satu konten tersebut yang beredar adalah tentang video yang berisi 3 ambulance yang sengaja muter-muter kosong di ngemplak Sukoharjo ugal-ugalan nabrak mobil masyarakat. Pada kenyataannya konten tersebut meyesatkan, karena faktanya mobil ambulance tersebut mengalami kecelakaan akibat adanya kendaraan yang berhenti mendadak di depan ambulance tersebut.

Begini penjelasan yang dilansir oleh covid19.go.id:

Berdasarkan hasil penelusuran, klaim adanya mobil ambulance kosong yang sengaja berkeliling menabrak mobil warga karena ugal-ugalan di Ngemplak merupakan klaim yang menyesatkan. Faktanya, bukan karena ugal-ugalan. Mobil ambulance di video itu terlibat kecelakaan beruntun di Jalan Kudus-Purwodadi, Gang 3 Desa Ngemplak, Kecamatan Undaan, Kudus pada Minggu (4/7/21) siang akibat adanya kendaraan yang berhenti mendadak di depan ambulance tersebut. Ambulance tersebut diminta sudah harus sampai ke RSUD Kudus untuk memakamkan jenazah Covid-19 lainnya setelah tugas mengantarkan dan memakamkan jenazah Covid-19 ke luar kota.

Pihak RS Aisyiyah, Selasa (6/7/21) melakukan klarifikasi terkait kejadian tersebut. Koordinator tim Kamboja yang juga Ketua MDMC Kudus, Satriyo Yudo Budi Wicaksono didampingi Humas RS Aisyiyah Kudus, dr Agus Prastyo mengatakan, kejadian itu berawal ketika tim pemulasaran jenazah Covid-19 yakni tim Kamboja di BKO kan ke RA Aisyiyah.

Ketiga ambulance masing-masing dari RS Aisyiyah Kudus, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kudus, dan Lazizmu. Satrio Yudo Budi Wicaksono membenarkan jika rombongan ambulace yang kecelakaan itu merupakan timnya. Namun, dia membantah jika ambulance tim Kamboja melaju ugal-ugalan.

Saat itu kata Satriyo, tim Kamboja mendapatkan tugas mengantarkan dan memakamkan jenazah Covid-19 ke luar kota yakni ke Grobogan. Usai dari Grobogan jam 14.00 WIB, pihaknya diminta sudah harus sampai ke RSUD Kudus untuk memakamkan jenazah Covid-19 lainnya.

Satrio menerangkan adanya jadwal pemakaman itu membuat pihaknya terburu-buru untuk tiba di RSUD Kudus. Nahasnya, setiba di lokasi kejadian di Jalan Kudus-Purwodadi, turut Desa Ngemplak, Kecamatan Undaan, ada truk yang hendak menyeberang sehingga rombongan ambulance paling depan berhenti mendadak. Akibatnya terjadi kecelakaan beruntun yang melibatkan empat kendaraan.

“Nah pulangnya kami keburu-buru, jam 13.30 WIB itu ada insiden, di lokasi kejadian ada truk mau nyeberang tapi ragu-ragu dan berhenti mendadak. Di belakang truk itu ada mobil Pajero, di belakangnya ada Avanza, karena truk berhenti mendadak, Pajero, Avanza mendadak (berhenti) akhirnya nabrak. Jadi kami korban juga karena mereka berhenti mendadak” jelasnya.

Pihaknya menolak bila dikatakan tiga ambulance tersebut berjalan ugal – ugalan karena masih berada di jalurnya dan tidak keluar jalur. Sedangkan rotator yang hidup hanya kendaraan mobil jenazah saja yang berada di paling depan. Alasan rotator mobil jenazah meski tidak membawa jenazah dihidupkan, karena untuk mengejar waktu guna mengambil jenazah Covid-19 lainnya yang berada di RSUD Kudus.

Ditegaskan oleh Satriyo, kejadian ini juga membuat pengemudi mobil jenazah RS Aisyiyah mengalami nyeri di dada akibat benturan. Maka dari itu pengemudi tersebut dibawa oleh ambulance paling belakang untuk dilarikan ke RS Aisyiyah. Sampai saat ini pengemudi tersebut masih menjalani perawatan.

Dalam hal ini, pihaknya juga menolak kabar di medsos bila disebutkan satu ambulance melarikan diri. Karena satu ambulance itu membawa pengemudi mobil jenazah untuk dibawa ke RS Asiyiyah.

“Kasus itu sudah kami selesaikan di Polsek Undaan termasuk masalah ganti rugi juga sudah dapat diselesaikan secara kekeluargaan. Bahkan pihak polisi pun tidak menyalahkan kami, karena kondisinya memang mendesak sehingga mobil jenazah menyalakan rotator meski tidak sedang membawa jenazah,” kata Satriyo.

“Kami memang sangat menyesalkan beredarnya video di medsos itu yang tanpa melihat kronologi sebenarnya tetapi sudah mengunggahnya. Saya berharap kedepan tidak ada lagi kejadian seperti ini lagi. Karena kami hanya menjalankan tugas untuk mengantarkan jenazah yang terpapar Covid-19 ke pemakaman,” ujar Satriyo.

Jika menerima berita harus memastikan kebenarannya terlebih dahulu sebelum mempercayainya. Sebagai cara membantu melawan virus Covid-19 jangan lupa untuk mengikuti program vaksinasi dan terus menjaga kesehatan dengan menerapkan protokol kesehatan, 3M (Memakai masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak). Juga 3T pemeriksaan dini (testing), pelacakan (tracing), dan perawatan (treatment). Mari sama-sama kita lawan virus Covid-19. Salam sehat!


Editor: Ariful Hakim


Berita Terkait