IDI: 282 Dokter dan Perawat Meninggal Akibat Covid-19 | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto: Istimewa

IDI: 282 Dokter dan Perawat Meninggal Akibat Covid-19

Ceknricek.com -- Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengumumkan pembaruan data tenaga medis yang wafat akibat Covid-19. Ketua Tim Mitigasi IDI Adib Khumaidi mengatakan, sejak Maret hingga November ini, terdapat total 282 petugas medis dan kesehatan yang wafat akibat terinfeksi Covid-19. Terdiri dari 159 dokter dan 9 dokter gigi, serta 114 perawat. 

Pernytaan Adib disampaikan lewat siaran pers IDI, Selasa (10/11/20). Menurut Adib,para dokter yang wafat tersebut terdiri dari 84 dokter umum, 73 dokter spesialis, serta 2 residen yang berasal dari 20 IDI Wilayah (provinsi) dan 71 IDI Cabang (kota/kabupaten).

Adib memaparkan, menurut data provinsi, jumlah kematian dokter tercatat paling banyak terjadi di Jawa Timur (36 dokter). Kemudian disusul DKI Jakarta (26 dokter), Sumatera Utara (24 dokter), Jawa Barat (12 dokter), Jawa Tengah (11 dokter), Sulawesi Selatan (7 dokter), Banten (6 dokter), Bali (5 dokter), dan Kalimantan Timur (5 dokter).

Klik video untuk tahu lebih banyak - SOSIALISASI 3M DARI DEBBIE CHINTYA DEWI

Selanjutnya, Aceh (5 dokter), Riau (4 dokter), Kalimantan Selatan (4 dokter), Sumatera Selatan (3 dokter), Kepulauan Riau (3 dokter), DI Yogyakarta (2 dokter), Nusa Tenggara Barat (2 dokter), Sulawesi Utara (2 dokter), Papua Barat (1 dokter), Sumatera Barat (1 dokter), Bengkulu (1 dokter), dan masih ada satu dokter menunggu verifikasi. 

"Dalam situasi pandemi saat ini, para petugas medis dan kesehatan adalah pahlawan dalam arti sebenarnya. Mereka berani dan kuat pada saat ketakutan," kata Adib.

"Mereka muncul setiap hari untuk melawan virus corona, bahkan sering kali dengan membahayakan kesehatan mereka dan keluarga mereka. Bahkan tidak sedikit yang kehilangan nyawa karenanya," lanjutnya. 

Oleh karena itu, paling tidak yang bisa masyarakat lakukan adalah mematuhi protokol kesehatan dan memberikan dukungan moral dan mental. Hal itu diharapkan bisa membantu mereka melewati krisis saat ini dan seterusnya. Dia menambahkan, apresiasi dari pemerintah dan masyarakat merupakan booster dan vitamin yang kuat untuk meningkatkan ketahanan mental para tenaga medis dan petugas kesehatan. 

Baca juga: Satgas: Kasus Corona Minggu Lalu Turun. Ini Sebabnya

Baca juga: CDG: Vaksin Covid-19 Mungkin Tersedia untuk Seluruh Dunia pada 2023



Berita Terkait