Ceknicek.com -- Ilmuwan China menduga wabah virus korona di China bisa menyebar dari kelelawar ke manusia melalui perdagangan ilegal trenggiling, satu-satunya mamalia bersisik di dunia yang digunakan di Asia untuk makanan dan obat-obatan.
"Penemuan terbaru ini akan sangat penting untuk pencegahan dan pengendalian (virus)," South China Agricultural University, yang memimpin penelitian, menyatakan dalam situs resminya melansir Reuters, Jumat (7/2).
Menurut mereka meskipun dilindungi oleh hukum internasional, trenggiling (pholidota) adalah salah satu mamalia paling diperdagangkan di Asia karena dagingnya dianggap lezat di negara-negara seperti China dan sisiknya digunakan untuk obat tradisional, menurut World Wildlife Fund.
Sumber: AFP
Para ahli kesehatan tersebut berpendapat virus itu mungkin berasal dari kelelawar dan kemudian ditularkan ke manusia, mungkin melalui spesies lain. Dalam penelitian itu mereka menemukan bahwa trenggiling menjadi "inang perantara yang paling mungkin”.
Baca Juga: Masih Diuji ke Binatang, Ilmuwan Inggris Ciptakan Vaksin Virus Korona
Dari hasil telitian, urutan genom dari regangan virus novel corona yang dipisahkan dari trenggiling dalam penelitian itu 99 persen identik dengan orang yang terinfeksi, lapor kantor berita resmi China, Xinhua.
Kendati demikian Dirk Pfeiffer, profesor kedokteran hewan di City University Hong Kong, memperingatkan bahwa penelitian tersebut masih jauh untuk membuktikan trenggiling telah menularkan virus dan perlu kajian yang lebih mendalam.
"Anda hanya dapat menarik kesimpulan yang lebih pasti jika Anda membandingkan prevalensi (dari virus korona) antara spesies yang berbeda berdasarkan sampel yang representatif, yang hampir pasti tidak," kata dia.
BACA JUGA: Cek LINGKUNGAN HIDUP, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.
Editor: Farid R Iskandar