“Setelah (hakim memutuskan) kasus ini ditunda, dia pingsan lalu meninggal. Jasadnya kemudian dibawa ke rumah sakit,” kata salah seorang sumber sebagaimana dilansir The Guardian.

Muhammad Mursi. Sumber: Getty Images
Mursi tak sadarkan diri sesaat setelah berpidato di pengadilan di Kairo dalam kasus mata-mata, terkait dugaan kontak dirinya dengan kelompok Islam Palestina, Hamas, yang memiliki hubungan dekat dengan Ikhwanul Muslimin.
Dia berbicara selama sekitar lima menit dari dalam kerangkeng berdinding kaca kedap suara, yang menurut para pejabat, dirancang untuk mencegahnya mengganggu proses persidangan.
Menurut jaksa penuntut umum, Mursi dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit pada pukul 16.50 waktu setempat, sementara laporan awal tidak menunjukkan adanya tanda-tanda cedera pada tubuhnya.
Pada Mei lalu, keluarganya mengatakan pihak berwenang berulang kali menolak akses kepadanya dan mereka hanya mengetahui sedikit tentang kondisi kesehatan almarhum.
Selama di penjara, Mursi hanya diizinkan tiga kali menerima kunjungan dari keluarganya. Menurut Amnesty International, ia tidak diberi akses kepada pengacara atau tim dokternya.

Sumber: Mvt
Putranya, Abdullah, mengatakan kepada Reuters, dia tidak tahu lokasi jenazah ayahnya, sementara pihak berwenang menolak untuk mengizinkan Mursi dimakamkan di provinsi asalnya, Sharqiya di Delta Nil.
Mursi, yang menjadi pemimpin Mesir pertama yang terpilih secara demokratis pada 2012, dijatuhi hukuman lebih dari 45 tahun penjara dalam tiga persidangan terpisah. Termasuk tuduhan memimpin kelompok terlarang, melakukan penahanan dan penyiksaan terhadap demonstran anti-pemerintah, serta membocorkan rahasia negara.

Sumber: Merdeka
Mursi selalu menolak otoritas pengadilan, dan para pendukungnya mengecam proses persidangan atas dirinya lebih dilatari motivasi politik.
Reaksi Dunia
Partai Kebebasan dan Keadilan, yang memiliki kedekatan dengan organisasi yang kini dilarang, Ikhwanul Muslimin mengatakan, kematian Morsi identik dengan "pembunuhan". Mereka mendesak para pendukungnya berkumpul selama proses pemakaman dan berdemonstrasi di luar kedutaan besar Mesir di seluruh dunia.
"Mereka menempatkannya di ruangan tahanan khusus yang terisolasi selama penahanannya yang melebihi lima tahun, lalu menghalang-halangi pemberian obat-obatan dan menyediakan makanan yang buruk. Mereka mencegah dokter dan pengacaranya dan bahkan mencegahnya berkomunikasi dengan keluarganya. Mereka merampas hak asasi manusia yang paling sederhana," kata kelompok itu, seperti dikutip BBC, Selasa (18/6).
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, yang merupakan sekutu terdekatnya, menyalahkan pemerintah "tiran" Mesir atas kematian Mursi. Sementara Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, sekutu terdekat lainnya, menyatakan kesedihan mendalam.
Crispin Blunt, anggota parlemen Inggris dari Partai Konservatif, yang sebelumnya memperingatkan tentang kondisi kesehatan Morsi, menyerukan penyelidikan internasional dan mengatakan pemerintah Mesir bertanggungjawab untuk menjelaskan kematian Mursi.
"(Mursi) ditahan di sel isolasi selama hampir enam tahun, yang berdampak besar atas kesehatan mental dan fisiknya. Dia secara efektif terputus dari dunia luar," kata Wakil Direktur Amnesty International untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, Magdalena Mughrabi.
Direktur Human Rights Watch untuk Timur Tengah, Sarah Leah Whitson, mengatakan bahwa kematian Morsi mengerikan, tetapi dapat diprediksi.
Profil Muhammad Mursi
Mursi lahir di desa El-Adwah Provinsi Sharqiya di kawasan Delta Nil pada 1951. Dia mendalami teknik sipil di Universitas Kairo pada 1970-an sebelum pindah ke Amerika Serikat untuk merampungkan studi tingkat doktoral.

Sumber: albawaba.com
Dia dipilih sebagai kandidat presiden dari Ikhwanul Muslimin dalam pemilihan Mesir tahun 2012, setelah calon pertama yang ingin diusung organisasi itu mengundurkan diri.
Mursi menang dengan selisih suara tipis dan berjanji memimpin pemerintahan bagi seluruh rakyat Mesir.

Sumber: albawaba.com
Namun, para penentangnya menyebut Mursi gagal memerintah selama masa kekuasaan yang bergolak. Mereka menuduhnya membiarkan kelompok-kelompok berhaluan Islam mendominasi arena politik dan salah urus ekonomi.
Penentangan warga terhadap pemerintahannya bertambah besar. Jutaan orang turun ke jalan-jalan di seluruh Mesir untuk menggelar aksi bertepatan dengan peringatan satu tahun kekuasaan Mursi pada 30 Juni 2013.
Pada 3 Juli malam, militer membekukan sementara konstitusi dan mengumumkan pembentukan pemerintahan interim yang diisi oleh para teknokrat sebelum digelar pemilihan presiden baru. Mursi menyebut langkah tersebut sebagai kudeta dan dia kemudian ditahan oleh militer.
Sejak digulingkan, dia masuk tahanan dan menjalani hukuman penjara selama tujuh tahun dalam kasus pemalsuan permohonan pencalonan presiden pada 2012.

Sumber: Anadolu Agency
Di bawah pemerintahan yang sekarang, Mursi menghadapi berbagai dakwaan termasuk spionase. Pihak berwenang juga menyasar para pendukungnya dan menggolongkan Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi teroris.
Kasus mata-mata itu dikaitkan dengan kontaknya dengan kelompok militan Palestina, Hamas.