Indonesia-Vietnam Sepakat Tingkatkan Peran dalam Stabilitas Global | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Sumber: Kemlu

Indonesia-Vietnam Sepakat Tingkatkan Peran dalam Stabilitas Global

Ceknricek.com -- Indonesia dan Vietnam sepakat meningkatkan kerja sama bilateral untuk memperkuat peran bersama dalam stabilitas dan perdamaian kawasan dan global, dalam pertemuan Menteri Luar Negeri kedua negara.

Kesepakatan itu menyeruak dalam pertemuan Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi dengan Menlu Vietnam Pham Binh Minh, di Hanoi, Vietnam, Senin (23/12).

Mengutip keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri RI, Selasa (24/12), pertemuan tersebut dilakukan dalam rangka konsultasi mengenai isu-isu ASEAN menjelang Keketuaan Vietnam tahun 2020. Kedua menteri juga berkonsultasi mengingat Vietnam dan Indonesia akan sama-sama menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB pada 2020.

“Pertemuan ini merupakan momentum yang tepat karena Indonesia dan Vietnam akan memperingati 65 tahun hubungan bilateral kedua negara tahun 2020. Kedua negara sepakat untuk meningkatkan kerja sama sekaligus penguatan kontribusi bagi stabilitas dan perdamaian di kawasan dan global,” kata Menlu Retno.

Sebagai mitra strategis, Indonesia dan Vietnam telah sepakat untuk terus memperkuat relasi, terutama dalam kerja sama ekonomi, peningkatan perdagangan bilateral, investasi, kemajuan dalam bidang keterhubungan udara dan penyelesaian negosiasi Zona Ekonomi Eksklusif.

Sumber: Kemlu

Baca Juga: Menlu Retno, Tahun 2020 Momentum Penting Hubungan Diplomatik Indonesia-China

Indonesia dan Vietnam membahas inisiatif Indonesia untuk menindaklanjuti Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik (ASEAN Outlook on Indo-Pacific) melalui penyelenggaraan "ASEAN-WEF Indo-Pacific Infrastructure and Connectivity Forum" pada pertengahan tahun 2020 di Jakarta.

Keduanya juga menekankan perlunya ASEAN untuk terus memajukan isu perempuan, perdamaian dan keamanan sebagai salah satu prioritas keketuaan Vietnam.

Isu-isu lain yang dibahas dalam pertemuan itu termasuk perhatian kedua Menteri pada perkembangan isu Rakhine State, Myanmar, termasuk peran ASEAN dalam penyelesaian masalah di sana dan percepatan proses repatriasi pengungsi dari Bangladesh.

Indonesia juga mengangkat pentingnya peninjauan kembali kerangka acuan ASEAN Intergovernmental Commission on Human Rights (AICHR) untuk mencapai mandat yang berimbang antara pemajuan dan perlindungan hak asasi manusia di kawasan, serta kelanjutan negosiasi Code of Conduct (COC) of Parties in the South China Sea yang pada tahun 2020 akan berlanjut ke tahap pembacaan kedua.

BACA JUGA: Cek FILM & MUSIK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini



Berita Terkait