Istana Kuno Berusia 3.400 Tahun Ditemukan di Sungai Tigris, Irak | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto : BBC

Istana Kuno Berusia 3.400 Tahun Ditemukan di Sungai Tigris, Irak

Ceknricek.com -- Tim arkeolog Jerman dan Kurdi menemukan istana berusia 3.400 tahun dari zaman kerajaan Mittani yang wilayah kekuasaannya meliputi sebagian besar Mesopotamia dan Suriah dari abad 15 hingga 14 Sebelum Masehi (SM) di sungai Tigris, Irak. Penemuan tersebut diumumkan oleh Universitas Tübingen Jerman, Kamis (27/6).

Sisa-sisa reruntuhan istana dan kota kuno itu terungkap ke permukaan setelah air sungai di waduk Mosul itu surut pada musim gugur lalu. 

"Ini adalah penemuan arkeologi paling penting di kawasan ini dalam beberapa dekade terakhir. Ini berkat kerjasama Kurdi dan Jerman," ujar Hasan Ahmed Qasim, arkeolog Kurdi dari Duhok Directorate of Antiquites, Senin (1/7).

Sumber : BBC

Para arkeolog yang dipimpin Dr Ivana Puljiz dari Universitas Tubingen, Jerman, dan Dr Hasan Ahmed Qasim itu kemudian melakukan penggalian di situs Kemune - sebutan lokasi temuan situs bangunan istana kuno itu.

Menurut Ivana Puljiz, bangunan istana yang dirancang dengan hati-hati ini berdinding bata berlumpur yang ketebalannya sekitar dua meter. Di dalam bangunan, ada beberapa kamar yang memiliki dinding yang diplester. "Kami juga menemukan sisa-sisa lukisan dinding dalam nuansa merah dan biru cerah," kata Puljiz.

Sensasi Arkeologis

Selain sisa-sisa lukisan yang menurut mereka seperti menemukan 'sensasi arkeologis' para arkeolog itu juga menemukan sepuluh tablet tanah liat berhuruf paku Mittani yang saat ini sedang diterjemahkan dan dipelajari oleh ahli filologi Dr. Betina Faist dari Universitas Heidelberg, Jerman.

Salah satu tablet menunjukkan bahwa situs ini kemungkinan besar adalah kota kuno Zakhiku, yang menurut para ahli, berdiri pada pertengahan Zaman Perunggu Tengah (sekitar 1.800 SM).

Sumber : BBC

Keterangan ini menandakan kota itu sudah ada semenjak 400 tahun sebelumnya. Temuan teks di dalam tablet tanah liat itu pun diharapkan akan memberi petunjuk lebih terang.

Pada zaman kuno, bangunan istana itu berdiri pada ketinggian di atas lembah, hanya 20 meter dari tepi timur Sungai Tigris kuno.

Pada periode Kekaisaran Mittani, dinding teras dari bata berlumpur itu dibangun di depan bagian barat istana untuk menstabilkan medan yang miring. Menghadap ke Lembah Tigris, istana itu pasti menghadap ke panorama yang mengesankan, kata tim arkeolog.

Untuk diketahui, sepuluh tahun silam, tim arkeolog dari Universitas Tubingen, Jerman, telah melakukan penggalian di situs Kemune, ketika air waduk masih rendah. Namun penggalian itu tidak dilanjutkan karena kawasan itu seringkali terendam banjir akibat pembangunan waduk Mosul pada pertengahan 1980-an. Barulah pada musim gugur lalu, penggalian itu dilanjutkan.



Berita Terkait