Jakarta Ditargetkan Bebas HIV AIDS pada 2030 | Cek&Ricek wardah-colorink-your-day
Foto: Antara

Jakarta Ditargetkan Bebas HIV AIDS pada 2030

Ceknricek.com -- Pemprov DKI Jakarta menargetkan terbebas dari Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) pada 2030.

"Ya, target besarnya seperti itu," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dr Widyastuti MKM dalam keterangan resminya melansir laman Antara, Rabu (12/2).

Menurut Widyastuti untuk mencapai target itu telah dilakukan sejumlah kegiatan yang melibatkan pihak terkait, salah satunya program Jakarta Memanggil.

Peluncuran Jakarta Memanggil sendiri dilakukan sehari sebelumnya, Selasa (11/2), di Auditorium Abdurahman Saleh RRI, Jakarta.

Menurut dia, program ini merupakan bentuk implementasi Peraturan Daerah Nomor 5/2008 tentang Penanggulangan AIDS dan Pembiayaan Program.

Lebih lanjut dia mengungkap, DKI Jakarta merupakan empat besar provinsi dengan jumlah kasus HIV dan AIDS terbanyak di Indonesia bersama Papua, Bali dan Jawa Timur.

Estimasi Kementerian Kesehatan menyatakan ada 109.676 ODHA (Orang dengan HIV AIDS) di Jakarta. “Namun yang terdeteksi saat ini baru 65.606. Masih ada 40 persen yang belum bisa kita deteksi," katanya.

Regulasi

Dalam mengatasi permasalahan HIV-AIDS di Jakarta, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menginisiasi beberapa komitmen. Antara lain dalam bentuk regulasi dengan menerbitkan Perda Nomor 5/2008 tentang Penanggulangan AIDS dan Pembiayaan Program.

Selain itu, ada juga komitmen menyediakan fasilitas layanan kesehatan berupa tes HIV, pengobatan HIV dan pemantauan keberhasilan pengobatan serta komitmen untuk terus melakukan inovasi program.

Baca Juga: Dinkes DKI Gencarkan Program Triple Eleminasi

Bahkan sejak Januari 2019, DKI Jakarta juga telah meluncurkan "Jak-Track" yang telah digunakan oleh lebih dari 70 Puskesmas (kecamatan dan kelurahan), klinik swasta dan rumah sakit di DKI Jakarta.

Jakarta Ditargetkan Bebas HIV AIDS pada 2030
Sumber: Istimewa

Selama Januari-September 2019, dengan Reservasi Daring yang telah diterapkan di 35 Puskesmas dan RSUD di Jakarta, terdapat 2.910 permohonan tes HIV (booking test) yang dibuat.

Lebih dari 500 klien telah merasakan mudahnya akses ke layanan HIV melalui fasilitas ini. Selama 2019, 809 kali konseling dan tes HIV sukarela (KTS) atau voluntary counselling and testing (VCT) telah dilakukan di Puskesmas.

Total 18.866 klien telah melakukan tes HIV dengan angka temuan kasus 10 persen dari total tes. "Mobile VCT atau Dokling pelaporannya dilakukan menggunakan Jak-Track dan bisa dengan mudah langsung diakses oleh LSM penjangkau," katanya.

Lebih jauh Widyastuti mengatakan sudah menjadi pakem untuk isu kesehatan publik, bahwa tidak ada program yang berhasil tanpa partisipasi masyarakat, demikian juga dengan HIV-AIDS.

"Karena itu, Jakarta Memanggil ini juga merupakan bagian partisipasi masyarakat untuk mengatasi masalah HIV-AIDS di Jakarta," tandas dia.

BACA JUGA: Cek LINGKUNGAN HIDUP, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.


Editor: Farid R Iskandar


Berita Terkait