Ceknricek.com -- Memasuki periode liburan Natal, perdagangan di pasar keuangan yang tercermin dalam nilai tukar rupiah terhadap US$ dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), dibuka menguat pada perdagangan Senin (23/12). Nilai tukar (kurs) rupiah mengacu kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) adalah sebesar Rp13.978.
Sementara mengacu data dari Bloomberg, rupiah dibuka di level Rp13.965. Meski dibuka menguat, Direktur PT Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi seperti dikutip dari Antara menilai dalam perdagangan hari ini, rupiah kemungkinan melemah akibat data eksternal yang kuat.
Dari eksternal, sentimen masih datang dari mulai meredanya tensi perang dagang antara China dan AS, di tengah kemajuan perjanjian fase satu. Selain itu, data pertumbuhan ekonomi AS juga kuat. Berdasarkan data yang dirilis Departemen Perdagangan AS, Produk Domestik Bruto (PDB) AS naik 2,1 persen pada kuartal tiga atau sesuai ekspektasi analis.
Baca Juga: Senat AS Selamatkan Trump dari Kemungkinan Shutdown
Perhatian investor pada minggu ini investor juga tertuju pada Perdana Menteri Inggris Boris Johnson yang akan mengesahkan legislasi Brexit melalui parlemen sebelum batas waktu 31 Januari 2020. Investor juga tengah menanti beberapa data ekonomi dari AS yang kemungkinan dapat menjadi sentimen penggerak pasar.
Ibrahim memperkirakan rupiah pada hari ini akan bergerak di kisaran Rp13.982 per dolar AS hingga Rp14.035 per dolar AS. Data dari Bloomberg hingga pukul 10:10 WIB rupiah masih di bawah Rp14.000, tepatnya Rp13.972.
Sumber: Antara
Sementara itu, di pasar saham Senin (23/12), IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka menguat 25,3 poin atau 0,4 persen ke posisi 6.309,67. Sementara indeks kelompok 45 saham unggulan (LQ45) bergerak naik 7,41 poin atau 0,73 persen menjadi 1.025,72.
Seperti dikutip Antara, Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah mengatakan aktivitas bursa dalam pekan ini terbatas seiring libur panjang.
"Demikian juga dengan pelaku pasar yang diperkirakan cenderung mulai menurun aktivitasnya menyongsong libur akhir tahun. Untuk itu IHSG diperkirakan bergerak mixed, meski masih berpotensi menguat," kata Alfiansyah.
Dari eksternal, Presiden AS Donald Trump berharap bisa segera mendapat perlawanan yang kuat dari senat yang dikuasai Partai Republik setelah dimakzulkan oleh anggota DPR. Masa depan kasus pemakzulan Trump masih belum pasti, menanti pengiriman dakwaan pemakzulan setelah garis besar persidangan senat jelas. Rencananya, sidang senat pemakzulan Trump akan digelar pada Januari 2020.
Sebagai pembanding, bursa saham regional Asia hari ini antara lain indeks Nikkei menguat 55,44 poin atau 0,23 persen ke 23.872,07, indeks Hang Seng menguat 41,12 poin atau 0,15 persen ke 27.912,47, dan indeks Straits Times melemah 2,43 poin atau 0,08 persen ke posisi 3.309,67.
BACA JUGA: Cek INTERNASIONAL, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.