Jumlah Pemeriksaan COVID-19 di Indonesia Sudah 90 Persen dari Target WHO | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Dewi Nur Aisyah Ketua Bidang Data dan IT Satgas COVID-19 (BNPB)

Jumlah Pemeriksaan COVID-19 di Indonesia Sudah 90 Persen dari Target WHO

Ceknricek.com -- Kritik sejumlah pihak terkait rendahnya jumlah tes atau pemeriksaan COVID-19 dengan tes usap PCR di Tanah Air mendapat tanggapan dari Satgas COVID-19.

Dalam webinar media center Satgas di Graha BNPB Jakarta, Rabu, (2/12/20) Ketua Bidang Data dan IT Satgas COVID-19 Dewi Nur Aisyah menjelaskan bahwa jumlah pemeriksaan COVID-19 dengan PCR secara nasional sudah mencapai 90 persen dari target Badan Kesehatan Dunia (WHO).

“Jadi pada pekan terakhir kemarin, kita sudah mampu menembus angka target 90 persen dari target WHO,” ujarnya.

Lebih lanjut Dewi memaparkan bahwa berdasarkan target WHO dari 1 juta penduduk yang harus diperiksa adalah sebanyak 1.000 per pekan.

“Dari 1 juta penduduk, seribu orang harus diperiksa per minggunya,” imbuhnya.

Berdasarkan penetapan WHO tersebut, Satgas COVId-19 mengasumsikan bahwa dari total sekitar 267 juta penduduk Indonesia, target yang harus diperiksa adalah 267 ribu orang per pekan. 

Klik video untuk tahu lebih banyak - SOSIALISASI 3M DARI RAHMA SARITA

Satgas COVID-19 mencatat bahwa pada Juli 2020 jumlah pemeriksaan PCR Indonesia baru mencapai 30 persen. Agustus sempat mencapai 40 persen, September 70 persen, Oktober 82 pesen dan pada November jumlah pemeriksaan telah mencapai 90 persen.

“Kalau kita lihat progress, bisa terlihat di sini memang progresnya berjalan cukup baik. Ini memang sempat turun di pekan ketiga dan keempat Oktober, saat terjadi libur panjang dank arena masih ada kendala atau tantangan kita di lapangan, sehingga jumlah pemeriksaan kita menurun saat itu,” papar Dewi.

Persentase pemeriksaan naik lagi dan terus meningkat sampai mencapai 90 persen dari target WHO. Persentase tersebut diperoleh dari laporan 465 laboratorium yang termasuk dalam laboratorium jejaring. Meski demikian belum tentu dari semua 465 laboratorium jejaring tersebut memberikan laporan tentang hasil pemeriksaan PCR.

“Jadi belum tentu, karena ini adalah yang sudah disapprove. Tapi untuk kesiapan dan pelaksanaan ini juga harus lihat lagi di lapangan,” tambah Dewi.

Dewi Nur Aisyah menyimpulkan bahwa persentase pemeriksaan PCR di Indonesia secara nasional kemungkinan lebih tinggi dari target WHO.

“Jadi sebetulnya angka 90 persen ini bisa jadi lebih tinggi,” pungkasnya.

Baca juga: Satgas Tekankan Pentingnya Pemeriksaan COVID-19

Baca juga: Pulau Jawa dan Bali Penuhi Standar WHO dalam Pemeriksaan COVID-19



Berita Terkait