Ceknricek.com -- Libur panjang Nataru 2021 akan segera tiba. Sejumlah daerah di Indonesia mewajibkan wisatawan yang ingin berkunjung ke daerah untuk melakukan dan membawa hasil tes swab antigen negatif bagi wisatawan yang keluar masuk daerah tersebut.
Beberapa daerah yang mewajibkan wisatawan membawa hasil tes negatif Covid-19 swab antigen meliputi DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur dan Bali.
Sumber: Ardy/Ceknricek.com
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan kegiatan yang dibuat untuk memutus mata rantai virus Covid-19 itu juga didasarkan dari adianta lonjakan kasus di daerah tersebut yang belum melandai.
“Pemerintah daerah saya minta juga mengetatkan pembatasan sosial berdasarkan konteks urban dan suburban atau rural,” ujar Luhut dalam siaran tertulis yang diterima, Rabu, (16/12/20).
Lantas kenapa swab antigen lebih direkomendasikan daripada rapid test antibodi, apa yang membedakan keduanya? Berikut perbedaannya sebagaimana dilansir dari laman indonesia.go.id:
Rapid Test Antibodi
Rapid test anti bodi memiliki nama lain tes serologi denna memngambil darah sebagai sampel pemeriksaan.
Tujuan dari rapid test ini adalah untuk mengetahui antibodi seseorang terhadap virus korona dengan sasaran utama pengambilan sampel dari antibodi dalam darah.
Hasil pengambilan sampel tersebut kemudian akan didiagnosa sebagai proses screening awal dengan lama pendeteksian kurang lebih 5-10 menit.
Klik video untuk tahu lebih banyak - SOSIALISASI 3M DARI LEROY OSMANI
Harga rapid test antibodi ini pun bervariasi tergantung dimana seseorang melakukan tes mereka, berkisar mulai 85 ribu hingga 150 ribu rupiah.
Namun hasil identifikasi dari rapid test antibodi ini dinilai kurang akurat karena anti bodi seseorang biasanya baru terbentuk 14 hari setelah orang tersebut terpapar virus korona.
Rapid Test Antigen
Rapid test antigen memiliki nama lain tes diagnosa cepat tau swab antigen dengan mengambil sampel ujicoba dari lendir dalam hidung atau tenggorokan orang yang melakukan tes.
Sasaran utama dalam pengambilan sampel ini adalah untuk mengetahui protein dari virus korona yang terperangkap di dalam lendir hidung untuk kemudian diidentifikasi apakah virus tersebut aktif atau tidak.
Lama pendeteksian dari swab antigen berkisar 20-30 menit dengan harga bervariasi, mulai dari 385 ribu rupiah hingga 600 ribuan.
Hasil identifikasi dari swab antigen ini juga dinilai lebih akurat dibandingkan rapid tes anti bodi langsung melihat sampel protein di permukaan virus yang dikenalioleh sistem imun tubuh.
Benarkah Rapid Test Antigen Lebih Baik?
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito, sebagaimana dikutip dari laman covid.go.id mengatakan pihaknya telah mengusulkan pada Organisasi Kesehatan Dunia, World Health Organization (WHO) agar Indonesia dapat dipertimbangkan sebagai negara prioritas penerima rapid tes antigen.
Indonesia kata Wiku, sudah mendapatkan rekomendasi dari WHO untuk menyelenggarakan tes cepat Covid-19 yang kualitasnya baik. Dan saat ini sedang dikaji untuk selanjutnya akan digunakan dengan akurasi yang lebih tinggi.
"Karena ini mendeteksi antigen, tentunya akan lebih baik dibandingkan mendeteksi antibodi dalam rangka proses screening sebelum dilakukan tes penegakan diagnosa dengan realtime PCR," jelasnya.
Baca juga: Jelang Libur Akhir Tahun, Protokol Kesehatan 4M Mulai Gencar Diberlakukan
Baca juga: Satgas Ingatkan Masyarakat Cegah Kenaikan Kasus Dengan Disiplin 3M Selama Libur Panjang