Kesamaan Garuda 1991 dan Garuda Muda, Kebetulan atau Tanda-Tanda Juara? | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak

Kesamaan Garuda 1991 dan Garuda Muda, Kebetulan atau Tanda-Tanda Juara?

Ceknricek.com -- Tim nasional Indonesia U-22 sukses mengawali langkah mereka di SEA Games Filipina 2019 dengan mengalahkan Thailand, 2-0, Selasa (26/11). Keberhasilan Garuda Muda mengalahkan tim Gajah Putih ini seharusnya bisa memupuk rasa optimisme para pemain dan suporter, bahwa Indonesia berpeluang mengulang prestasi emas di SEA Games 1991.

Jika diperhatikan, ternyata perjalanan Garuda Muda dan Garuda 1991 ternyata memiliki banyak kesamaan. Mulai dari sama-sama berlaga di Filipina, sama-sama bermain di Stadion Rizal Memorial, hingga sama-sama menang 2-0 di laga pembuka.

Apakah ini hanya kebetulan semata? Atau inikah pertanda bahwa Garuda Muda akan mengulang prestasi Garuda 1991? Berikut kesamaan antara dua skuad tersebut hasil pengamatan oleh ceknricek.com.

Sama-Sama Dilatih oleh Pelatih Disiplin

Baik Garuda 1991 juga Garuda Muda sama-sama memiliki sosok pelatih berkharisma yang menyukai permainan atraktif. Garuda 1991 ditangani oleh Anatoli Polosin dibantu oleh Vladimir Urin dan Danurwindo.

Sementara Garuda Muda dibesut oleh Indra Sjafri, yang kali ini dibantu oleh mantan pemain timnas era Primavera, Kurniawan Dwi Yulianto serta mantan pemain Persib, Nova Arianto. Baik Anatoli dan Indra dikenal sebagai sosok yang mengedepankan disiplin, demi perkembangan para pemain itu sendiri.

Sama-Sama Diisi Pemain Muda

Kesamaan Garuda 1991 dan Garuda Muda, Kebetulan atau Tanda-Tanda Juara?
Sumber: Istimewa

Meski di SEA Games 1991 belum diwajibkan untuk memainkan para pemain U-22 seperti di edisi tahun ini, Anatoli sudah memanggil beberapa pemain muda untuk mengisi skuadnya. Nama-nama seperti pemain belakang Aji Santoso, Salahudin, Sudirman, serta gelandang Kas Hartadi dan penyerang Widodo Cahyono Putro, Peri Sandria dan Rochy Putiray ialah pemain kelahiran 1969-1970 yang berarti berusia 21-22 tahun saat itu.

Sementara di SEA Games 2019 memang diwajibkan untuk memainkan pemain U-22 dengan ekstra dua pemain overage. Selain diisi pemain muda berbakat seperti Egy Maulana Vikri (Lechia Gdansk) dan Saddil Ramdani (Pahang), Indonesia juga dilengkapi Evan Dimas (Barito Putera) dan Zulfiandi (Madura United).

Sama-Sama Punya Kapten Seorang Bek

Jika di Garuda 1991 Indonesia dipimpin oleh sang libero, Ferril Raymond Hattu, maka Garuda Muda juga dipimpin seorang pemain belakang, Andy Setyo. Baik Ferril dan Andy dikenal sebagai pemain yang lugas, tanpa kompromi dan bisa mengayomi rekan setimnya.

Andy sendiri juga merupakan kapten pilihan Indra Sjafri saat membawa timnas U-22 juara di Piala AFF U-22 2019 di Kamboja, Februari lalu.

Sama-Sama Main di Filipina

Kesamaan Garuda 1991 dan Garuda Muda, Kebetulan atau Tanda-Tanda Juara?
Sumber: PSSI

Kesamaan lainnya ialah tentu saja ajang dua tahunan itu digelar di Manila, Filipina, tepatnya di Stadion Rizal Memorial. Hanya dua kali Garuda Muda akan bermain di luar Manila, tepatnya di Binan Football Stadium, Laguna ketika menghadapi Brunei, Senin (3/12) dan di City of Imus Grandstand, Imus ketika menghadapi Laos, Rabu (5/12).

Sementara seandainya bisa lolos ke babak gugur, timnas akan kembali bermain di Stadion Rizal Memorial, baik itu semifinal, perebutan tempat ketiga atau final. Venue ini merupakan saksi bisu kali terakhir Indonesia meraih medali emas SEA Games, oleh Garuda 1991.

Sama-Sama Main 26 November di Laga Pembuka

Baik Garuda 1991 ataupun Garuda Muda sama-sama memainkan laga perdana pada tanggal 26 November, di Stadion Rizal Memorial. Garuda 1991 menghadapi Malaysia, sedangkan Garuda Muda menghadapi Thailand.

Uniknya, Garuda 1991 dan Garuda Muda sama-sama pula menang 2-0. Saat itu, Garuda 1991 menang berkat gol Widodo dan Rochy Putiray, sedangkan Garuda Muda menang berkat gol Egy Maulana Vikri dan Osvaldo Haay.

Baca Juga: Indonesia vs Thailand, Nostalgia Kejayaan Tim Garuda di SEA Games 1991

Sama-Sama Masuk Grup B

Jika di SEA Games 1991 Indonesia masuk Grup B yang berisikan empat negara, tahun ini Indonesia juga masuk Grup B, namun berisikan lima negara. Garuda 1991 dan Garuda Muda juga satu grup dengan Vietnam.

Jika saat itu Indonesia menang berkat gol dari Robby Darwis, tahun ini Indonesia baru akan melakoni laga melawan Vietnam di pertandingan ketiga, Sabtu (1/12).

Sama-Sama setelah SEA Games Malaysia

Dua tahun sebelum penyelenggaraan SEA Games 1991, pesta olahraga antara negara Asia Tenggara itu diselenggarakan di Malaysia. Tahun 2017 lalu, SEA Games juga digelar di Malaysia.

Uniknya, baik SEA Games 1989 ataupun SEA Games 2017, prestasi Indonesia ialah sama-sama meraih medali perunggu. Apakah berarti di tahun 2019 ini Garuda Muda akan meraih emas sama seperti Garuda 1991?

Garuda 1991 (SEA Games 1991)

Kesamaan Garuda 1991 dan Garuda Muda, Kebetulan atau Tanda-Tanda Juara?
Sumber: Istimewa

Pelatih: Anatoli Polosin
Kiper: Eddy Harto, Erick Ibrahim
Bek: Ferril Hattu (kapten), Herry Setiawan, Robby Darwis, Aji Santoso, Salahudin, Sudirman, Toyo Haryono
Gelandang: Maman Suryaman, Heriansyah, Kas Hartadi, Yusuf Ekodono
Striker: Widodo Putro, Peri Sandria, Rochy Putiray, Bambang Nurdiansyah, Hanafing

Garuda Muda (SEA Games 2019)

Kesamaan Garuda 1991 dan Garuda Muda, Kebetulan atau Tanda-Tanda Juara?
Sumber: PSSI

Pelatih: Indra Sjafri
Kiper: Muhammad Riyandi, Nadeo Argawinata
Bek: Andy Setyo (kapten), Dodi Alekvan Djin, Nurhidayat Haji Haris, Bagas Adi, Firza Andika, Rachmat Irianto, Asnawi Bahar
Gelandang: Evan Dimas, Zulfiandi, Witan Sulaiman, Egy Maulana Vikri,   Saddil Ramdani, Sani Rizki, Syahrian Abimanyu, Irkham Milla, Feby Eka Putra
Depan: Muhammad Rafli, Osvaldo Haay

BACA JUGA: Cek INTERNASIONAL, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.


Editor: Farid R Iskandar


Berita Terkait