Kisah Adis, Co.Sutradara Aria Kusumadewa, Mengkarantina Diri Usai dari Amsterdam | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Sumber: Istimewa

Kisah Adis, Co.Sutradara Aria Kusumadewa, Mengkarantina Diri Usai dari Amsterdam

Ceknricek.com – Gara-gara wabah virus corona, Adis Kayl Yurahmah (32), co. sutradara Aria Kusumadewa di film "Bidadari Mencari Sayap" produksi Deddy Mizwar (sebelumnya disebut co.sutradara Deddy Mizwar) memutuskan untuk mengisolasi diri sepulang dari Amsterdam, Belanda dan Doha, Qatar. Hingga kini ia belum pulang ke rumahnya, sejak menginjakan kaki di tanah air 14 Maret 2020 lalu. Saat dihubungi Ceknricek.com, Senin (23/3/2020) malam, ibu satu anak ini mengaku sehat dan tidak merasakan demam,batuk dan sakit tenggorokan laiknya orang terpapar virus corona.

Foto: Istimewa

“Alhamdulilah sehat-sehat saja. Tapi karena saya baca di artikel orang yang tidak merasakan gejala juga bisa jadi carrier, ya makanya saya putuskan mengkarantina diri sendiri. Rencananya pas dua minggu tanggal 27 Maret. Ini sesuai masa inkubasi virus. Habis itu aku mau tes,”ujar Adis.

Adis sudah mendaftarkan diri di layanan Covid-19 untuk test. Menariknya, kesadaran untuk mengisolasi diri benar-benar datang dari pertimbangan yang rasional. Padahal saat di test suhu tubuh di area bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, suhunya 35 derajat celcius. Suhu orang normal. Cuma Adis melihat, ketika masih di Amsterdam dan mampir di Doha,suasanannya memang cukup ‘mencekam’.

Foto: Istimewa

“Di sana sudah sepi banget. Orang dimana-mana pakai masker. Waktu sampai di Bandara Soekarno-Hatta,saya sempat kaget karena Jakarta masih biasa. Sopir taksi yang membawa saya ke hotel juga nggak pakai masker,”terang Adis.

Masih Sibuk

Adis memilih sebuah hotel, karena ia tidak menemukan kost-kostan dan losmen yang nyaman. Namun ia tidak bersedia menyebut nama hotel tempatnya menginap,agar kehadirannya tidak membuat susah manajemen hotel. Hari-harinya pun, kini dilalui dengan minum vitamin,madu, makan-makanan bergizi dan berolahraga. Juga terus berkoordinasi dengan tim produksinya.

Baca Juga : Jokowi: Dokter Spesialis Akan Dapat Insentif Rp 15 Juta Perbulan

“Sama seperti yang dicanangkan pemerintah. Work From Home,hehehe. Tapi saya worknya dari hotel. Ya kebetulan ada post editing. Kita sibuk masing-masing di rumah. Komunikasi tetap lewat telepon. Kalau sama anak dan suami, kita video call,”tutur Adis.

Adis berkisah, selama 26 hari di Amsterdam menggarap film lain berjudul "Merindu Cahaya de Amstel" sebetulnya tak ada hal mencurigakan. Saat dalam perjalanan pulang dan mampir di Doha, juga berjalan lancar. Bahkan tiba di hotel tempatnya menginap, ia masih sempat hunting lokasi syuting dan esoknya syuting lagi di bilangan Tebet,Jakarta Selatan.

Foto: Istimewa

“Setelah syuting di Tebet dan sampai sekarang (Senin,23/3/2020) ya ngendon saja dikamar. Ya sesekali keluar karena khan saya butuh matahari juga ya? Tapi saya olahraga di area yang sepi,”kata Adis.

Untunglah suaminya mendukung langkah Adis. Meski semua harus membayar dari kantong sendiri, Adis menganggap tindakannya akan menyelamatkan orang-orang terdekatnya. Bahkan sang suami beberapa kali datang membawakan vitamin dan baju-baju. Untuk makan sehari-hari, Adis memesan dari jasa go food. Hal yang berat, menahan kangen pada sang anak, yang baru berusia 9 tahun.

Baca Juga : Saint Laurent dan Balenciaga Bantu Produksi Masker Bedah

“Saya pernah keluar hotel bawa mobil. Terus mendekat ke rumah. Nggak turun dari mobil,cuma dadah dadah ke anak yang ada di loteng. Habis itu balik lagi ke hotel,”kata Adis.

Suaminya pun kalau mengantar baju tidak pernah masuk ke kamar. Lucunya, dua koper baju dan oleh-oleh yang ia bawa dari Amsterdam,hingga sekarang masih terbungkus rapi. Cuma memang, bawaan itu sudah ia semprot desinfektan. Saking hati-hatinya, bahkan tiap kali menerima plastik makanan dari jasa pengantar makanan online, Adis selalu menyemprotnya dengan desinfektan.

Foto: Istimewa

Bagaimana kalau nantinya benar-benar terpapar?

“Ya,isolasi lagi tapi sesuai peraturan rumah sakit. Tapi selagi masih belum ada gejala karena imun baik, ya sebaiknya lebih berhati-hati. Karena mau di obatin juga belum ada obatnya kecuali antibody kita sendiri,”ucap Adis.

Baca Juga : BCA Sebut Satu Karyawan di Kantor Pusat Positif Covid-19

Namun ada  pertanyaan yang masih jadi ganjalan Adis. Jika ia benar-benar terpapar, setelah 14 hari masa karantina selesai dan ia belum menunjukan gejala apakah virusnya sudah hilang? “Kalau misalnya di hari ke-15 nanti virusnya ada, dalam berapa hari (virus) akan mati jika tanpa gejala? Karena ada beberapa orang juga yang sembuh tanpa gejala,”pungkas Adis.

BACA JUGA: Cek Berita SELEBRITI, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.



Berita Terkait