Kisah Pendonor Sumsum Tulang Belakang Untuk Ani Yudhoyono | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto : Instagram

Kisah Pendonor Sumsum Tulang Belakang Untuk Ani Yudhoyono

Ceknricek.com - Ibu Negara RI ke-6 Ani Yudhoyono yang sedang menjalani perawatan di National University Hospital (NUH) Singapura karena kanker darah,  akhirnya mendapat donor sumsum tulang belakang. Tersiar kabar, pendonornya adalah mantan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal (purn) Pramono Edie Wibowo, adik kandungnya sendiri.

Kabar tersebut setidaknya disampaikan Amal Alghozali, sahabat Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono. Melalui akun @Amal_Alghozali, Selasa (5/3), ia mengaku baru membesuk Ani Yudhoyono di NUH Singapura. "Alhamdulillah ada kabar baik. Menurut Pak @SBYudhoyono hari ini dokter telah mendapatkan calon donor terbaik yang memenuhi syarat, yaitu Jenderal Pramono Edie Wibowo, adik kandung ibu Ani," tulisnya.

Sumber : Twitter 

Dia juga menuturkan, Pak @SBYudhoyono mengatakan Ibu Ani itu tahan banting. "Lebih dari 40 tahun setia mendampingi saya dalam senang dan susah. Sekarang saatnya saya membalas itu semua. Saya akan temani di sini sampai sembuh. Mohon doa dari teman-teman semuanya," begitu cuitan SBY di dalam foto tangkapan layar tersebut.

 

Sang Pendonor

Lahir di Magelang, Jawa Tengah, 5 Mei 1955, Pramono Edhie tumbuh di lingkungan keluarga militer. Ayahnya, Letjen (purn) Sarwo Edhie Wibowo punya andil besar dalam penumpasan pemberontakan G-30-PKI. Pramono Edhie menghabiskan kariernya di militer. Semasa berdinas ia pernah menjabat Pangdam III Siliwangi, Panglima Kostrad, dan KASAD. Ia pensiun dari TNI, Mei 2013. Kini dia aktif sebagai dewan pembina Partai Demokrat.

 

Sumber : Tribun news

Dari berbagai sumber diperoleh informasi, transplantasi sumsum tulang belakang merupakan metode pengobatan yang banyak dilakukan untuk pasien kanker darah atau leukemia. Di China, transplantasi sumsum tulang belakang sudah dilakukan sejak 1964.

 

"Saat dilakukan transplantasi sumsum tulang belakang, ada pasien berusia 22 tahun. Saat ini usianya sudah 74 tahun. Ini adalah rekor dunia karena dia bisa hidup lebih lama setelah transplantasi," ujar Presiden Direktur Rumah Sakit Lu Daopei, Peggy Lu, beberapa waktu lalu.

Pasien wanita itu mendapat donor sumsum tulang belakang dari saudara kandungnya.

 

Menurut Peggy, donor dari saudara atau hubungan adik dan kakak kandung memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi karena risiko penolakan tubuh yang menerima donor lebih rendah. "Paling cocok memang mendapat donor dari saudara kandung sendiri," katanya.



Berita Terkait