Ceknricek.com -- Penolakan atas rencana pembangunan kereta gantung di Gunung Rinjani, datang silih berganti. Kali ini penolakan datang dari koalisi pecinta alam Nusa Tenggara Barat.
Hal itu mengemuka dalam sebuah acara diskusi bertemakan "Kereta Gantung Rinjani di Mata Pecinta Alam" di sekretariat Grahapala Rinjani Universitas Mataram, seperti dilaporkan Antara, Minggu (2/2).
"Rekan-rekan di sini setuju untuk menolak pembangunan kereta gantung," kata pemerhati lingkungan, Sabil Risaldy, saat menutup acara diskusi tersebut.
Bagi Sabil Risaldy, kekhawatiran adanya kereta gantung itu akan menghilangkan pesona Gunung Rinjani dan mempertanyakan apakah pembangunan tersebut akan berdampak positif.
"Sangat disayangkan hilang pesonanya. Kita khawatir akan kereta gantung. Kereta gantung butuh listrik tidak?" katanya.
Sumber: Istimewa
Baca Juga: Masyarakat Adat Bayan: Gunung Rinjani Tidak Boleh Dirusak!
Menurutnya saat ini masih ada pendaki berusia 70 tahun yang mampu mendaki Gunung Rinjani. Tidak hanya itu, ia juga mengingatkan jangan hanya sekadar kepentingan ekonomi namun juga edukasi kepada masyarakat setempat.
Sementara itu, dibenak Abdulrahman, anggota Wanapala NTB, jika kereta gantung terealisasikan bagaimana nasib lima tahun kemudian Gunung Rinjani.
"Kami tahun 80-an kata Bang Sabil masih melihat kijang di Gunung Rinjani. Di otak saya nantinya ada hotel dan penginapan (jika kereta gantung terealisasikan)," katanya.
Sementara itu, Yon Ilahi, pegiat alam, menyebutkan kehadiran kereta gantung itu diakibatkan dibukanya keran wisata konvensional di kawasan Gunung Rinjani.
"Tentunya investor melirik potensi itu. Seharusnya kita melihat kenapa dibuka wisata konvensional itu, padahal jelas di taman nasional itu tidak boleh ada aktivitas," paparnya.
BACA JUGA: Cek Berita SELEBRITI, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.
Editor: Farid R Iskandar