Komnas Anak Duga Kasus Balita Tanpa Organ di Samarinda Libatkan Profesional | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto: Istimewa

Komnas Anak Duga Kasus Balita Tanpa Organ di Samarinda Libatkan Profesional

Ceknricek.com -- Komisi Nasional (Komnas) Perlindungan Anak menduga kasus kematian balita di Samarinda, Kalimantan Timur yang ditemukan tanpa organ tubuh penting melibatkan kalangan profesional.

"Pasti orang yang tau medis atau kalangan profesional di atas," kata Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait di Jakarta, Senin (17/2).

Dugaan itu dilandasi tidak mungkin seseorang mengambil organ tubuh manusia tanpa memiliki pengetahuan tentang hal tersebut. Jika kasus di Samarinda terbukti sesuai dugaannya tentu mengkhawatirkan Indonesia.

Menurut dia, kasus di Samarinda harus menjadi perhatian pemerintah terutama polisi. Apalagi, sejak lima tahun lalu Komnas Perlindungan Anak telah memberikan peringatan bahwa kasus demikian memang ada meskipun belum ada bukti kuat.

"Walaupun belum ada bukti bahwa ditangkap polisi ada orang yang menghilangkan organ tubuh," ujarnya.

Baca juga: Polda Kalsel Klaim Selamatkan Ratusan Ribu Orang dari Pengaruh Narkoba

Sebelum di Samarinda, kasus yang sama juga pernah terjadi di Sukabumi, Jawa Barat, seorang anak ditemukan tewas dalam kondisi tanpa mata dan jantung.

Berdasarkan kejadian tersebut, Komnas Perlindungan Anak menduga praktik penjualan organ tubuh memang ada.

"Kemungkinan penjualan organ tubuh itu ada meskipun Komnas belum pernah mendapatkan bukti yang ditangkap polisi," katanya.

Lebih jauh, Arist juga mengaitkan kasus 903 aborsi yang terjadi beberapa waktu lalu merupakan bagian yang dilakukan oleh dokter. Sehingga kuat dugaan kasus di Samarinda juga melibatkan kalangan profesional yang menguasai ilmu medis.

Terakhir, aktivis kelahiran Pematang Siantar, Sumatera Utara, mendorong polisi membongkar kasus tersebut agar pelaku kejahatan dapat diungkap.

Usut Tuntas

Hal senada juga ditanggapi oleh Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi, atau yang kerap disapa Kak Seto mengatakan kasus dugaan pembunuhan balita yang ditemukan tanpa organ tubuh harus diusut tuntas.

Komnas Anak Duga Kasus Balita Tanpa Organ di Samarinda Libatkan Profesional
Sumber: era.id

"Ya fenomena semacam ini sudah cukup lama bahwa penculikan-penculikan itu salah satu sasarannya adalah selain jadi tenaga anak-anak juga ada pengambilan organ tubuh," tambah dia.

Sekadar informasi, balita bernama Yusuf hilang di PAUD Jannatul Athfal Jalan Abdul Wahab Syahranie, pada 22 November 2019. Jasadnya kemudian ditemukan tanpa kepala di anak sungai Karang Asam Jalan Pangeran Antasari, Gang 3, RT 30, Kelurahan Teluk Lerong Ilir, Kecamatan Samarinda Ulu pada Minggu (8/12/2019).

Polisi akhirnya menetapkan 2 pengasuh PAUD, Mrl (26) dan Try (52), sebagai tersangka karena kelalaiannya, mengakibatkan hilangnya nyawa orang lain. 

BACA JUGA: Cek OLAHRAGA, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.


Editor: Farid R Iskandar


Berita Terkait