Oleh Redaksi Ceknricek.com
01/24/2020, 11:28 WIB
Ceknricek.com -- Pemerintah China, Jumat (24/1), mengumumkan virus Korona baru telah menewaskan 25 orang dan menjangkiti lebih dari 800 orang. Sementara, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan keadaan tersebut darurat, tapi tidak menyebutkan bahwa wabah itu sebagai darurat internasional.
Ketua panel Komite Kedaruratan WHO, Didier Houssin, mengatakan "agak terlalu dini" untuk menganggap wabah itu sebagai "Kekhawatiran Internasional Darurat Kesehatan Masyarakat".
Houssin berbicara setelah panel tersebut menggelar pertemuan di Jenewa, Kamis (23/1). Menurut dia, jika dinyatakan sebagai darurat internasional, negara-negara akan diharuskan meningkatkan penanganan internasional. "Tapi jangan salah, di China ini adalah keadaan darurat," kata Houssin.
Sumber: Reuters
Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan, hingga Kamis (23/1), ada 830 kasus orang terpapar virus tersebut dan 25 orang meninggal. Sebagian besar kasus muncul di kota penting China, Wuhan, tempat virus itu diyakini berasal akhir tahun lalu.
Para pejabat kesehatan khawatir, tingkat penularan bisa meningkat dengan cepat karena ratusan ribu warga China pulang kampung dan melakukan perjalanan ke luar negeri selama liburan sepekan dalam rangka Tahun Baru Imlek, yang dimulai Sabtu (25/1).
Alokasikan Rp1,97 Triliun
Kementerian Keuangan China telah mengalokasikan dana sebesar 1 miliar yuan atau sekitar Rp1,97 triliun untuk mendukung Pemerintah Provinsi Hubei dalam mengendalikan wabah virus Korona.
Ini merupakan langkah konkret di China dalam mengatasi virus jenis baru yang menyebabkan radang paru-paru berat (pneumonia).
Di Provinsi Hubei sebagai tempat ditemukan kasus pertama pada 5 Januari 2020, telah terdapat 444 kasus. Virus tersebut telah menyebar ke-25 provinsi/kota setingkat provinsi di China dan beberapa negara lain.
Sumber: Gettyimages
Baca Juga: Awas Virus Corona Saat Imlek
Antara melaporkan, akses menuju Wuhan, Ibu kota Provinsi Hubei, telah ditutup total sejak Kamis (23/1) pukul 10.00 waktu setempat (09.00 WIB). Pintu tol dari berbagai arah menuju Wuhan, seperti Gongjialing, Xiaojunshan, Hannan, Beihu, Huashan, Baiquan, Qinglong dan Xihu ditutup total hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Begitupun dengan stasiun kereta api dan bandara.
Di Provinsi Hubei terdapat 428 warga negara Indonesia yang seluruhnya berstatus mahasiswa. Sekitar 200 di antaranya tinggal di Wuhan dan kuliah di delapan kampus berbeda. Sejauh ini, Kedutaan Besar RI di Beijing sampai saat ini belum menerima laporan adanya warga negara Indonesia yang terpapar virus tersebut.
BACA JUGA: Cek INTERNASIONAL, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.
Editor: Farid R Iskandar