Leo-Daniel Siap Teruskan Tongkat Estafet dari The Minions | Cek&Ricek wardah-colorink-your-day
Sumber: Badmintonindonesia.org

Leo-Daniel Siap Teruskan Tongkat Estafet dari The Minions

Ceknricek.com -- Perbulutangkisan Indonesia kembali mencetak bakat emas di sektor ganda putra. Di kala ganda putra terbaik Indonesia saat ini, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon masih berada di periode emas, pemain junior U-19 Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin siap meneruskan tongkat estafet dari pasangan yang dijuluki The Minions itu.

Leo/Daniel baru saja menjuarai Kejuaraan Dunia Junior BWF yang berlangsung di Kazan, Rusia. Di babak final, Minggu (13/10), mereka mengalahkan pasangan kuat yang juga merupakan juara dunia tahun lalu, Di Zijian/Wang Chang dua gim langsung, 21-19, 21-18. Ini sekaligus melengkapi gelar juara beregu campuran yang juga direbut Indonesia sepekan sebelumnya dari China.

Sumber: Badmintonindonesia.org

“Puji Tuhan, tanpa Tuhan semua ini tidak akan terjadi. Saya berterima kasih kepada PB Djarum yang sudah membesarkan kami, kepada pelatih kami dulu koh Ade Lukas yang sudah memasangkan kami. Sekarang cita-cita kami sejak kecil sudah tercapai, yakni menjadi juara dunia junior. Juga kepada koh David Pohan dan koh Thomas Indratjaja dan semua pelatih di pelatnas," kata Daniel seperti dilansir Badmintonindonesia.

Kemenangan ini sekaligus menjadi satu-satunya gelar juara yang diraih Indonesia di sektor individu. Sebelumnya, Leo yang juga turun di sektor ganda campuran bersama Indah Cahya Sari Jamil harus mengakui keunggulan ganda China, Feng Yanzhe/Lin Fangling, 17-21. 17-21.

Indonesia juga harus puas dengan medali perak lainnya melalui sektor ganda putri. Pasangan Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi harus menyerah melalui pertarungan tiga gim lagi-lagi dari ganda Negeri Tirai Bambu, Lin Fang Ling/Zhou Xin Ru, 20-22, 21-11 dan 14-21.

Leo mengaku sempat tegang lantaran Indonesia telah kehilangan gelar di dua nomor. Beruntung, Leo/Daniel bisa tampil lepas dan sukses mendominasi laga yang berdurasi 41 menit itu.

“Kami sudah sering ketemu, sudah sama-sama tahu permainan masing-masing. Mereka tipe mainnya kencang dan banyak drive, kami sudah jaga. Akhirnya saya merasa senang sekali bisa juara karena sudah lama Indonesia tidak dapat gelar juara dunia junior di ganda putra," kata.

Ya, terakhir kali pemain junior Indonesia menjadi juara di sektor ganda putra ialah di tahun 1992, alias edisi perdana. Saat itu pasangan Amon Santoso/Kusno sukses mengalahkan kompatriotnya, Namrih Suroto/Sigit Budiarto 15–11, 12–15, 15–12. Adapun Sigit kini menjadi salah satu pelatih di PB Djarum, klub asal Leo.

Baca Juga: Fajar-Rian Juara Ganda Putra Turnamen Korea Open 2019

Pemain kelahiran 29 Juli 2001 itu juga tercatat sebagai satu-satunya pemain junior Indonesia yang sukses meraih lebih dari satu medali emas. Selain gelar individu dan tim yang didapat tahun ini, Leo juga menjadi juara di kategori ganda campuran bersama dengan Indah pada Kejuaraan Dunia Junior tahun lalu, saat diselenggarakan di Markham, Kanada.

Sumber: Badmintonindonesia.org

Adapun gelar juara tim yang didapat Indonesia, menjadi gelar perdana Indonesia sejak keikutsertaannya di turnamen beregu campuran yang dimulai tahun 2000. Prestasi terbaik skuad Cipayung itu sebelumnya adalah tiga kali medali perak (2013, 2014, 2015), serta empat perunggu (2000, 2002, 2004, 2018).

Sukses di Senior

Sejatinya keberhasilan Leo di level junior menjadi modal awal yang bagus sebelum memasuki level senior. Tak ada jaminan sukses, Leo kini masih tetap harus bekerja keras jika ingin mengikuti para ganda putra Indonesia yang berhasil menjadi Juara Dunia di level senior.

Sumber: Badmintonindonesia.org

Tercatat, sektor ganda putra menjadi sektor yang paling banyak menyumbangkan medali emas untuk Merah Putih di Kejuaraan Dunia BWF. Ada 8 nama pasangan Indonesia yang pernah menjadi juara dunia, yakni Tjun Tjun/Johan Wahjudi (1977), Ade Chandra/Christian Hadinata (1980), Ricky Subagja/Rudy Gunawan (1993), Ricky Subagja/Rexy Mainaky (1995), Candra Wijaya/Sigit Budiarto (1997), Halim Haryanto/Tony Gunawan (2001), Markis Kido/Hendra Setiawan (2007) dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (2013, 2015, 2019).

Sumber: Badmintonindonesia.org

Jika menilik pada beberapa Juara Dunia Junior lainnya dari seluruh negara, setidaknya ada 25 kali dimana alumni Juara Dunia Junior sukses menjadi Juara Dunia di level senior. Sebut saja tunggal putra China, Chen Long yang menjadi Juara Dunia Junior 2007 dan akhirnya menjadi Juara Dunia 2014 dan 2015.

Selanjutnya ada tunggal putri Thailand, Ratchanok Intanon yang mengoleksi 3 gelar junior (2009, 2010 dan 2011) dan akhirnya menjadi Juara Dunia di tahun 2013. Di sektor ganda putra, ada nama ganda China, Li Junhui/Liu Yuchen yang menjadi Juara Dunia Junior 2013 dan senior 2018.

BACA JUGA: Cek Berita SELEBRITI, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.



Berita Terkait