Ceknricek.com -- Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nusa Tenggara Barat, Madani Mukarom, menyatakan bahwa pembangunan lintasan kereta gantung di Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Lombok akan dilakukan di luar kawasan konservasi.
"Pembangunan kereta gantung ini tidak berada di zona inti kawasan TNGR, melainkan di luar kawasan konservasi Rinjani. Jadi kawasannya itu masih di hutan lindung dan tahura, belum masuk kawasan Rinjani yang selama ini di persoalkan,” katanya Rabu (22/1).
Antara melaporkan, lintasan kereta gantung sepanjang 10 kilometer itu akan dibangun oleh PT Indonesia Lombok Resort di Desa Aik Berik, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah.
"Lintasan yang nanti dipakai untuk kereta gantung ini di luar lintasan yang dipakai para pendaki selama ini, sehingga pengunjung yang menaiki kereta gantung hanya melihat danau dan puncak Rinjani dari kejauhan," katanya.
Baca Juga: Ini Penjelasan Lapan Terkait Fenomena "Awan Topi" Gunung Rinjani
Ia mengklaim rencana tersebut sudah mendapat persetujuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Nusa Tenggara Barat juga sudah mengeluarkan izin prinsip berkenaan dengan rencana pembangunan tersebut.
"Tapi ini baru izin prinsip untuk mereka melakukan kajian. Durasinya pun bisa sampai empat bulan, baru keluar izin-izin lainnya, seperti izin operasional, izin lingkungan, izin usaha, izin pembangunan. Jadi untuk dapat pembangunan kereta gantung prosesnya masih panjang," kata Madani.
Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa barang-barang untuk pembangunan lintasan kereta gantung akan diangkut menggunakan helikopter. Akan tetapi, ia belum bisa memastikan total biaya pembangunan karena menurutnya masih menunggu hasil survei lapangan.
"Nantinya bangunan tiang sebagai penopang jalur kereta gantung akan dipasang di ketinggian antara 40-60 meter. Itu pun tergantung rendah dan tingginya topografi lintasan yang dilalui kereta gantung. Tetapi seperti apa teknisnya masih dalam kajian dan survei dulu," pungkasnya.
BACA JUGA: Cek POLITIK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini