Ceknricek.com—Presiden Jokowi marah pada para menteri,terkait penanganan pandemic covid-19 yang dianggapnya biasa-biasa saja. Hal itu terlihat saat membuka sidang Kabinet 18 Juni lalu, yang videonya baru diupload Minggu (28/6/2020). Jokowi bahkan mengancam akan membubarkan lembaga atau mencopot menteri yang dia nilai biasa-biasa saat menghadapi pandemic corona yang sudah berjalan sudah 3 bulan. Padahal krisis sudah di depan mata.
“Jadi tindakan-tindakan kita adalah harus suasana krisis.Jangan kebijakan yang biasa-biasa saja.Menganggap ini sebuah kenormalan. Apa-apaan ini? Jangan memakai hal-hal yang standar pada suasana krisis.Manajemen krisis sudah berbeda semuanya. Kalau perlu kebijakan perppu yang perppu saya keluarkan. Kalau perlu perpres, perpres saya keluarkan. Kalau sudah ada peraturan menteri, ya keluarkan untuk menangani negara. Tanggung jawab kita pada 267 juta rakyat kita,”katanya dengan nada tinggi.
Jokowi mengaku jengkel, karena menteri-menteri terkait tidak punya perasaan suasana krisis. Apalagi setelah menerima laporan belanja-belanja di kementerian yang dianggapnya masih biasa-biasa saja. Jokowi pun minta agar belanja kementerian dipercepat, supaya uang beredar semakin banyak sehingga konsumsi masyarakat akan semakin naik.
Baca Juga : Jokowi Targetkan Tes Spesimen Covid-19 Capai 20 Ribu Per Hari
“Jadi belanja belanja kementerian tolong dipercepat. Sekali lagi jangan menganggap ini biasa-biasa saja,”ujarnya.
Menurut Jokowi, jika ada hambatan dalam percepatan belanja bisa dikeluarkan peraturan menteri. Jika perlu perpres, ia juga akan keluarkan untuk pemulihan perekonomian nasional. Jokowi mencontohkan bidang kesehatan yang mendapat gelontoran dana 75 triliun tapi baru keluar 1,3 %.
“Segera itu dikeluarkan dengan penggunaan penggunaan yang tepat sasaran. Pembayaran tunjangan untuk tenaga medis segera keluarkan.Belanja-belanja untuk peralatan segera keluarkan. Sehingga bisa untuk memicu ekonomi,”katanya.
Begitu juga soal bantuan sosial yang ditunggu masyarakat, Jokowi minta segera dipercepat. Termasuk stimulus ekonomi ke usaha kecil. Menurut Jokowi semuanya sedang menunggu. Jika ada hambatan, segera lakukan tindakan-tindakan lapangan. Jangan biarkan mereka mati dulu baru pemerintah membantunya.
Baca Juga : Jokowi Kunjungan Kerja ke Jawa Timur Tinjau Posko Penanganan Covid-19
“Itu nggak ada artinya.Ini semua extra ordinary,”semprot Jokowi.
“Berbahaya sekali kalau perasaan kita seperti tidak ada apa-apa. Usaha kecil,usaha menengah, perbankan semuanya yang berkaitan dengan ekonomi,terutama yang padat karya. Beri prioritas pada mereka supaya tidak ada PHK.Jangan sudah PHK gede-gedean duit serupiahpun belum masuk ke stimulus ekonomi kita.Hanya gara-gara urusan peraturan. Saya harus ngomong apa adanya nggak ada progress yang signifikan,”pungkas Jokowi
Sebelumnya, Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) dua hari lalu menyampaikan pertumbuhan ekonomi dunia terkontraksi minus 6-7,6 persen. Bank Dunia juga memperkirakan minus 5 persen.
BACA JUGA: Cek FILM & MUSIK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini