Pada hari pertama penyelenggaraan, Sabtu (13/7), masyarakat silih berganti mendatangi stan-stan yang ada. Semakin sore, kian banyak pengunjung yang datang. Kebanyakan datang berombongan, bersama keluarga, namun banyak pula yang berpasangan.
Beragam stan dihadirkan, mulai yang menawarkan beraneka kuliner, seperti takoyaki, mi jamur, soto mangkuto, sampai jajanan khas semacam dodol Betawi, dan kerak telor.

Sumber: Istimewa
Stan-stan dari hotel di sekitar Pasar Baru juga ada, hingga stan dari pengurus RT, RW, PKK dan kecamatan setempat yang menjajakan beraneka kuliner.
Dengan penyelenggaraan festival yang persis berlangsung di depan Galeri Foto Jurnalitik Antara (GFJA), Jalan Antara sementara ditutup.
Di paling ujung deretan, ada panggung yang diisi hiburan dan dipadati anak-anak, serta kalangan ibu-ibu karena sesekali menawarkan karcis berhadiah (doorprize).
Salah satu pengunjung, Firman (26) mengaku senang dengan festival semacam itu karena bisa menjadi sarana rekreasi dan hiburan keluarga.
"Ada banyak jajanan dan makanan. Seneng aja jadi ramai kaya gini," kata perantau asal Bandung, Jawa Barat itu.

Sumber: Istimewa
Senada, Nina (38), warga Cipete, Jakarta Selatan, juga menyampaikan kegembiraannya dengan penyelenggaraan festival-festival semacam itu karena membuat suasana semarak.
"Kebetulan senang makan juga, jadi pas. Seneng jalan-jalan juga. Kalau banyak agenda seperti ini bagus," kata perantau asal Yogyakarta itu.
Dari situs resmi Pemerintah Kota Administrasi Jakpus, http://pusat.jakarta.go.id, Festival Pasar Baru merupakan upaya pemerintah untuk mengembalikan eksistensi Pasar Baru sebagai pusat perbelanjaan.

Sumber: Istimewa
Kepala Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jakpus, Sonti Pangaribuan menerangkan kehadiran situs belanja daring dikhawatirkan dapat meredupkan nama Pasar Baru yang sejak dulu menjadi ikon Jakpus.
"Kita ingin mengembalikan lagi pasar baru, sebagai ikon belanja Jakarta Pusat. Ini upaya kita bersama, kita akan buat festival yang menarik minat masyarakat," katanya.
Sejumlah kegiatan diadakan dalam festival tersebut, mulai dari, bazar pariwisata, peragaan busana, panggung hiburan, "super sale 1 jam" dan pameran lukisan.
Setidaknya ada 30 stan yang disiapkan untuk bazar, 20 stan untuk industri pariwisata, 10 untuk produk unggulan kecamatan.