Mengenal Asmawi Syam, Mantan Dirut Jiwasraya Minta Diperiksa Kejagung Terlebih Dahulu | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto: Istimewa

Mengenal Asmawi Syam, Mantan Dirut Jiwasraya Minta Diperiksa Kejagung Terlebih Dahulu

Ceknricek.com -- Tak banyak yang tahu, Kejaksaan Agung ternyata telah memeriksa mantan Direktur Utama PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Asmawi Syam, Jumat (27/12). Padahal, menurut Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (JAM Pidsus) Adi Toegarisman, Asmawi sebenarnya dijadwalkan diperiksa hari Senin (30/12), terkait kasus dugaan korupsi di perusahaan asuransi pelat merah itu.

"Ternyata Pak Asmawi datang Jumat kemarin untuk diminta diperiksa karena hari ini ada acara atau kegiatan yang tak bisa ditinggalkan," kata Adi di Gedung Bundar, Jakarta Selatan, Senin (30/12). Menurut dia, pemeriksaan terhadap Asmawi telah selesai pada hari itu juga, Jumat (27/12).

Selain Asmawi, Kejagung juga memeriksa tiga orang saksi lainnya. Mereka adalah mantan Kepala Pusat Bancassurance PT Asuransi Jiwasraya Eldin Rizal Nasution. Direkur Utama PT Trimegah Securities Tbk Stephanus Turangan, dan Presiden Direktur Prospera Asset Management Yosep Chandra.

Foto: Istimewa

Jampidsus Adi tidak mengungkapkan materi pemeriksaan atas mereka. Menurutnya, Kejagung masih terus mendalami kasus tersebut. "Itu namanya substansi, mohon maaf kami masih penyidikan, yang jelas bagaimana kami mengumpulkan alat bukti, merumuskan peristiwa yang di luar pidana. Kemudian juga kami rumuskan bagaimana dia nanti sebagai alat bukti. Ini sedang berjalan," tuturnya.

Periksa 24 Saksi

Dalam dugaan mega korupsi Jiwasraya, Kejagung menjadwalkan pemeriksaan 24 saksi. Mereka akan diperiksa dalam lima gelombang. "Senin, Selasa depan. Kemudian nanti tanggal 6, 7, 8 kita panggil secara keseluruhan. Jadi semua jumlah sekitar 24 orang," ujar Adi, Jumat (27/12).

Foto: Istimewa

Kejagung juga telah mencegah 10 orang bepergian ke luar negeri. Mereka terdiri dari orang dalam Jiwasraya dan pihak swasta. Pencekalan mereka tertuang dalam Surat Perintah Penyidikan dengan nomor PRINT-33/F.2/Fd.2/12/2019 tertanggal 17 Desember 2019. Sejauh ini, Kejagung belum menetapkan satu pun seorang tersangka.

Baca Juga: Diberitakan Dicekal, Ini Tanggapan Asmawi Syam

Kasus ini terkuak setelah Direktur Utama Jiwasraya, Hexana Tri Sasongko, memastikan kewajiban Jiwasraya sebesar Rp12,4 triliun yang dijanjikan pada Desember 2019 gagal bayar.

"Tentu tidak bisa karena sumbernya dari corporate action. Saya tidak bisa memastikan. Saya minta maaf kepada nasabah," kata Hexane dalam rapat Komisi VI DPR RI, Senin (16/12) lalu.

Dicopot di Tengah Jalan

Berbeda dengan saksi-saksi lain yang cenderung sering mangkir, inisiatif Aswami Syam minta diperiksa terlebih dahulu terbilang mencengangkan. Siapa sebenarnya dia?

Asmawi Syam dikenal sebagai bankir yang sukses menangani BRI. Namun saat menjadi Dirut PT Jiwasraya, ia dicopot di tengah jalan. Asmawi digantikan Hexana Tri Sasongko, November 2018. Hexana sebelumnya menjabat direktur investasi dan teknologi Jiwasraya.

Sumber: Antara

Asmawi menjabat sebagai Direktur Utama PT Asuransi Jiwasraya pada 18 Mei 2018. Saat itu ia belum setahun memimpin PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), yang tengah disiapkan untuk menjadi asuransi umum. Asmawi menggantikan Dirut Jiwasraya sebelumnya, Muhammad Zamkhani.

Dalam wawancara dengan ceknricek.com, Sabtu (28/12) pagi, Asmawi mengaku dialah sebenarnya yang membuat kajian hingga Kementerian BUMN meminta BPKP untuk mengaudit keuangan PT Jiwasraya. Langkah audit BPKP ditempuh dasarnya dari hasil kajian Asmawi memetakan kondisi kesehatan keuangan perusahaan asuransi itu.

“Masalahnya, ada kesenjangan antara kewajiban pembayaran save plan yang jatuh tempo setiap bulan dengan aset investasi yang tidak bisa ditarik," ujarnya.

Asmawi Syam sebenarnya hanya dua bulan setengah menjabat Dirut Jiwasraya. Diangkat 18 Mei, tapi efektif bekerja 27 Agustus setelah lulus fit and proper test. Setelah melaporkan kajiannya, 5 November dia pun ditarik oleh Rini Soemarno menjadi staf khusus di Kementerian BUMN.

Aset investasi Jiwasraya Rp25 triliun, tapi 84,1 persen tidak/kurang liquid, susah dijual. Nominalnya sekitar Rp21,2 triliun. Sisanya, 15,9 persen liquid tapi fluktuatif.

“Pas masuk, setiap hari saya hadapi klaim nasabah yang jatuh tempo. Belum lagi aksi demo. Waduh!" cerita bankir kawakan, mantan Dirut BRI itu.

Asmawi adalah Sarjana Ekonomi dari Universitas Hasanuddin, Makassar (1979). Ia meraih gelar Magister Manajemen dari Universitas Padjadjaran, Bandung (2003).

Dalam buku buku Leadership in Practice yang mengulas perjalanan karier Asmawi, ia menapaki jejak panjang dalam kehidupan profesionalnya selama 37 tahun. Asmawi kelahiran Parepare, Sulawesi Selatan, merintis karier dari bawah sebagai staf, sampai ke posisi puncak di berbagai bank pemerintah.

BACA JUGA: Cek OLAHRAGA, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.



Berita Terkait