Ceknricek.com -- Beberapa minggu sebelum tewas gantung diri, Robbin Williams seringkali duduk termenung di sisi kasur kamar tidur rumahnya dan seringkali mengalami halusinasi menjelang ia tidur. Kala itu, ia juga sering berkaca lama-lama di depan cermin untuk sekedar melihat lekuk garis-garis wajahnya serta kerapian rambut. Namun, di suatu titik ia juga akan sering berbicara ngawur serta sedikit linglung.
Susan Schneider, sang istri yang menyadari gejala dari penyakit aktor sekaligus komedian tersebut pun tidak merasa aneh, Ia pun memberikan pertolongan yang semampunya yang dapat ia berikan. Hingga suatu malam, ketika Schneider melihat William membentur-benturkan kepalanya ke sudut pintu, ia pun mengalami kepanikan dan baru menyadari bahwa suaminya sering juga melakukan aksi menyakiti diri sendiri.
"Dia sangat kesal dengan tubuh dan pikirannya sendiri yang bikin ia merasa sakit. Dia sangat marah," ucap Schneider, sebagaimana ditulis Dave Itzkoff dalam Inside The Final Days of Robbin Williams yang terbit pada 2018.
Sumber: Cinespia
Bulan-bulan terakhir sebelum kematian Williams adalah momen terberat bagi sang komedian; semakin sulit bicara, mengalami gangguan tidur alias insomnia parah, dan tidak sanggup menemukan kata yang tepat untuk menggambarkan apa yang ia maksud.
"Dalam semenit, ia nampak seperti orang normal yang bisa menyampaikan maksud perkataannya dengan jelas. Namun, lima menit kemudian, ia tidak tahu apa-apa dan kebingungan," tutur Schneider dalam "The Terrorist Inside My Husband Brain" (2016) yang terbit dalam jurnal Neurology.
Kelak, setelah diotopsi, Williams dipastikan mengalami Lewy Body Dementia, penyakit degeneratif yang menyebabkan penurunan drastis pada kemampuan mental penderita hingga penurunan fungsi otak.
Sejauh ini, tidak ada yang tahu pasti sejak kapan Williams menderita LBD. Yang jelas, pada 2013 sang aktor divonis menderita gangguan Parkinson. Meskipun pada kenyataannya ia menjalani hari-hari yang lebih parah dari penderita penyakit tersebut.
Sumber: Pinterest
Sang aktor pun tetap berupaya menjalani rutinitas syuting meski tak bisa lagi ia lakukan dengan sempurna. Dalam proyek terakhirnya, Night at The Museum 3 dan The Crazy Ones, Williams seringkali mulai menangis tak terkendali, melupakan dialognya, dan menderita gaya berjalan tergesa-gesa: dia mencapai titik krisis.
“Dia menangis di tangan saya hampir setiap hari. Itu mengerikan. Mengerikan,” ujar penata rias Williams, Cheri Minns.
Sampai suatu saat Minns dan kawan-kawannya berusaha menghibur Williams dengan memintanya datang ke sebuah kafe untuk melakukan salah satu hobinya: Stand-up comedy.
“Dia hanya menangis dan berkata, 'Saya tidak bisa, Cheri. Saya tidak tahu bagaimana lagi. Saya tidak tahu bagaimana menjadi lucu’,” jelasnya.
Sumber: The Atlantic
Momen-momen itulah mungkin yang akhirnya menjadi kenangan terakhir bagi Schneider dan kawan-kawan Williams hingga ia ditemukan tewas di kediamannya lima tahun lalu, tepat pada tanggal hari ini, 11 Agustus 2019, di Marin County, Tiburon, California.
Berdasarkan laporan yang dirilis beberapa jam kemudian, sang aktor diduga meninggal akibat bunuh diri.
Kiprah dan Karya
Williams masuk ke ranah hiburan sejak tahun 70-an, sebelumnya ia juga sudah dikenal sebagai aktor Stand-up comedy di Amerika Serikat. Dikutip dari Poeple, ia adalah anak dari seorang eksekutif senior di perusahaan otomotif Ford, sementara ibunya adalah seorang mantan model.
Lahir pada 21 Juli 1951, Williams adalah seorang anak introvert yang senang menghabiskan banyak waktunya sendirian bermain dengan mainannya. Ketika remaja, lantaran memiliki bakat dalam berakting, ia memenangkan beasiswa penuh untuk sekolah di Julliard School pada 1973.
Sumber: Alamy
Setelah lulus dari Julliard, williams memutuskan untuk menjadi komedian dengan sebelumnya ia lakukan di tempat kerjanya ketika masih menjadi bartender. Penampilan debutnya di TV terjadi pada akhir 1977 ketika ia tampil dalam acara 'Laugh-In'.
Pada 1978, Williams mendapat peran dalam serial komedi Mork and Mindy. Serial itu bikin Williams populer dan diperhitungkan sebagai komedian terbaik AS. Sejak saat itu, kariernya pun terus menanjak dan sejumlah filmnya dikenang sampai hari ini, bahkan oleh kalangan milenial.
Baca Juga: Jalan Panjang Aktor Laga Komedi Jackie Chan
Megan Gibson, Jurnalis Time memiliki beberapa alasan kenapa Williams dipuja oleh milenial seperti dirinya. Sebagai perempuan yang lahir di tahun 1980-an, Gibson memiliki ingatan yang kuat dan besar tentang Williams ketika ia mengisi suara untuk karakter Genie (Jin) dalam film animasi Aladdin (1992) dan ketika menjadi aktor dalam film Mrs.Doubtfire (1994).
Bagi Gibson, sosok dan karakter Genie (Jin) adalah penghibur yang membuat Aladdin menjadi film yang tak membosankan meskipun ditonton berulang kali. Lain dari itu ia juga mengungkap bagaimana ketika Williams memerankan Daniel Hillard / Mrs. Euphegenia Doubtfire dengan sangat apik.
Sumber: Istimewa
"Williams membawakan setiap dialog dalam Mrs.Doubtfire dengan apa adanya. Meski Williams juga berprofesi sebagai komedian, ia tidak serta-merta menuangkan karakternya sebagai seorang komedian dalam film tersebut," sebut Gibson.
Film-film yang dimainkan oleh Williams pun juga menjadi hiburan yang membuat anak-anak di era 1990-an terhibur lewat karakternya ketika memerankan Hook (1991), Jumanji (1995), Flubber (1997), Good Will Hunting (1997), dan Bicentennial Man (1999).
Namun tentu saja ada salah satu film Williams yang cukup mempengaruhi anak-anak muda di dunia bahkan mungkin dikultuskan sebagai sikap pemberontakan terhadap tatanan pembelajaran di sekolah yang kaku. Dead Poet Society, (1989) lewat salah satu dialog John Keating yang dipenkan dengan kahrismatik oleh Williams: “ Carpe diem, seize the day, boys. Make your lives extraordinary.”
Sumber: Istimewa
Robbin McLaurin Williams, aktor yang selama hidupnya menikah selama tiga kali ini pun mengatakan bahwa komedi adalah salah satu jalan untuk menunjukkan optimismenya. Dalam wawancaranya dengan majalah Time di tahun 80-an, ia bahkan mengatakan, “When in doubt, go for the d*ck joke.
BACA JUGA: Cek SEJARAH, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini