Ceknricek.com -- Presiden Tunisia, Beji Caid Essebsi, pemimpin pertama yang dipilih secara demokratis di negara Afrika Utara meninggal dunia pada usia 92 tahun, Kamis (25/7) waktu setempat. Menurut kantor kepresidenan Tunisia, salah satu pemimpin tertua dunia itu meninggal di rumah sakit militer.
Dalam kicauannya di Twitter, Presiden Jokowi menyampaikan pernyataan belasungkawa itu atas nama pemerintah serta rakyat Indonesia, Kamis (25/7) siang WIB.
"Presiden Essebsi akan dikenang karena perannya dalam memajukan demokrasi dan reformasi," ujar Jokowi terkait presiden tertua di dunia yang masih menjabat itu.
Bagaimanakah kiprah Presiden yang lahir dari keluarga elit Tunisia pada 29 November 1926 tersebut.
1. Dari Menlu Hingga Perdana Menteri
Sempat menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Tunisia pada 1981 hingga 1986, Essebsi kemudian menjabat sebagai Perdana Menteri dalam kabinet pertama Tunisia di bawah kekuasaan Habib Bouguiba setelah negara itu merdeka pada 1956-2011.
Tahun 2011 Tunisia mengalami demonstrasi akibat penganguran, inflasi pangan, korupsi dan tertutupnya kebebasan berbicara di bawah Zainal Abidin bin Alii.
Foto : Alaraby.co.uk
Katalis demonstrasi mencapai puncaknya ketika salah seorang demonstran bernama Muhammad Bouazizi membakar dirinya pada 17 Desember 2010. kemarahan dan kekerasan meningkat setelah kematian tersebut, Presiden Zainal pun mengundurkan diri dan melarikan diri dari dari Tunisia pada 2011 setelah 23 tahun menjabat.
Tiga tahun kemudian Essebsi terpilih sebagai kepala negara dalam pemilihan umum legislatif secara langsung pertama di negara itu setelah pemberontakan Arab Spring. Ia pun menjadi presiden Tunisia pertama yang terpilih secara demokratis.
2. Berkuasa Sejak 2014
Essebsi berkuasa pada 2014, atau tiga tahun setelah Arab Spring yang menggulingkan diktator Zine El Abidine Ben Ali, dan diikuti oleh negara Arab lain.

Foto : The Telegraph
Selama menjabat di Tunisia, Beji Caid Essebsi pernah bertindak sebagai penasihat bagi bapak kemerdekaan negara itu, Habib Bourguiba, dan menduduki jabatan penting lainnya.
April lalu, dia pun pernah mengumumkan tidak akan kembali mencalonkan diri dalam pemilu November demi memberikan jalan bagi generasi yang lebih muda.
3. Meraih Suara Terbanyak dalam Pemilu

Foto : Alaraby.co.uk
Pada pemilihan umum presiden pertama yang bebas di Tunisia di tahun 2014, Essebsi meraih suara terbanyak dan mengalahkan presiden Tunisia sementara, Moncef Marzouki. Dikutip dari BBC, Essebsi meraih 55,68% suara, sementara itu Marzouki hanaya meraih suara sebanayak 44,32%.
4. Digantikan Sementara Oleh Ketua Parlemen
Berdasarkan konstitusi Tunisia, ketua parlemen (Mohammad Ennaceur) akan menjadi presiden sementara selama 45 hingga 90 hari sementara pemilu dipersiapkan.
Ketua Komisi Pemilu Tunisia Nabil Baffoun mengatakan, Ennaceur mempunyai waktu hingga tiga bulan mendatang utnuk mempersiapkan pemilihan presiden.

Foto : Aljazeera
"Pertanyaan apakah pemilihan presiden bakal digelar sebelum atau sesudah pemilu parlemen bakal diumumkan kemudian," papar Baffoun seperti dikutip AFP.
Merujuk kepada jadwal pertama, pemilu parlemen bakal dihelat pada 6 Oktober. Adapun pemilihan presiden akan diselenggarakan 17 November mendatang.
5. Tunisia Berkabung Seminggu
Paska kematian Essebsi, pemerintah Tunisia menyatakan tujuh hari masa sebagai bentuk penghormatan kepada almarhum. Sementara itu pemakaman sang presiden diijadwalkan akan berlangsung pada Sabtu, 27 Juli 2019 waktu setempat.